Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Penganiayaan WN Pakistan, Pelaku Mulanya Kesal Diklakson kemudian Menyerang Pakai Senjata Tajam

Kompas.com - 31/10/2020, 11:27 WIB
Sonya Teresa Debora,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang warga negara (WN) Pakistan, Muhammad Imran (28), dianiaya dua pria di Jalan Tomang Pulo Gang V Jatipulo, Palmerah, Jakarta Barat, pada 24 Agustus lalu.

Pelaku tersulut emosi lantaran Imran membunyikan klakson. Pelaku yang merasa kesal langsung turun dari kendaraannya dan menganiaya Imran.

Pihak kepolisian Jakarta Barat telah menangkap satu orang pelaku berinisial BIT (33) di rumah seorang keluarganya pada Selasa (27/10/2020).

Sementara, satu orang pelaku lainnya yang berinisial DT masih dalam pengejaran.

"Benar kejadian tersebut terjadi pada 24 Agustus 2020 yang lalu," kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat Kompol Teuku Arsya Khadafi dalam keterangan resmi, Jumat (30/10 /2020).

Baca juga: Video Pengemudi Bus dan Mobil Pribadi Adu Mulut di Jalan Viral

Lebih rinci Arsya menjelaskan bahwa kejadian bermula ketika korban mengendarai mobil miliknya di Jalan Tomang Pulo Gang V Jatipulo. Di lokasi tersebut, korban berpapasan dengan pelaku yang mengendarai sebuah sepeda motor dengan berboncengan.

Di tengah perjalanan, korban membunyikan klakson mobilnya. 

Pelaku yang sedang mengendarai kendaraannya merasa tersinggung ketika mendengar bunyi klakson mobil Imran yang diarahkan padanya.

Mereka pun turun dari kendarannya dan segera menghampiri korban. Pihak pelaku dan korban terlibat adu mulut.

Baca juga: Terlibat Adu Mulut, Diduga Oknum Polisi Tembak Pengunjung Kafe di Gading Serpong

"Saat korban berpapasan dengan pengendara lain lalu korban mengklakson kemudian timbul penganiayaan. Pelaku tiba-tiba memukul korban," kata Arsya.

Masih menurut keterangan Arsya, pelaku kemudian mengeluarkan senjata tajam dan menyerang korban menggunakan alat tersebut.

Akibat penganiayaan tersebut, korban menderita luka gores pada bagian punggung dan di sekitar kepalanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com