Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hampir 300.000 Warga Depok Jadi Prioritas Vaksinasi Covid-19, Ini Daftarnya

Kompas.com - 11/11/2020, 18:28 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com – Pemerintah Kota Depok telah merinci kategori warga yang akan diprioritaskan memperoleh vaksin Covid-19.

Total, ada 298.103 warga yang akan disuntikkan vaksin tahap pertama.

Berikut rincian kategori warga yang akan memperoleh prioritas vaksin antivirus corona di Depok:

1. Tenaga fasilitas pelayanan kesehatan (pemerintah & swasta) : 11.453 orang

2. Polri : 8.838 orang

3. TNI : 1.356 orang

4. Hakim, jaksa, dan petugas rutan : 286 orang

5. DPRD : 50 orang

6. Pegawai kecamatan dan kelurahan : 1.789 orang

7. Pegawai Pemkot (pelayanan masyarakat, satgas, dan surveilans) : 9.951 orang

8. Pengurus RT/RW/tokoh agama/tokoh masyarakat : 102.264 orang

9. Masyarakat pralansia tanpa komorbid di RW PSKS Covid-19 : 161.861 orang.

Baca juga: Ridwan Kamil Pantau Simulasi Vaksinasi Covid-19 di Depok

Sebelumnya, Pejabat Sementara (PJs) Wali Kota Depok, Dedi Supandi mengatakan, warga yang masuk kategori prioritas vaksin Covid-19 adalah orang-orang yang sehat dan berisiko tinggi terpapar Covid-19.

"Yang divaksin itu harus orang sehat. Jadi jangan berpikir bahwa yang divaksin adalah orang yang terkena atau orang tanpa gejala, bukan," tegas Dedi kepada wartawan pada 21 Oktober silam.

"Syarat diberikan vaksin adalah harus orang sehat. Kita maksimalkan tadi secara identifikasi dari kesehatan (penerima vaksin berusia) 18-59 tahun," lanjutnya.

Baca juga: Puskesmas Tapos Dipersiapkan Gelar Simulasi Alur Vaksinasi Covid-19 di Depok

Belum jelas kapan rencana vaksin tahap 1 diberikan. Pemerintah pusat sebagai penentu sejauh ini masih maju-mundur terkait hal ini.

Di sisi lain, belum ada satu pun calon vaksin Covid-19 di dunia yang dinyatakan lolos uji klinis tahap 3.

Yang jelas, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sempat memberi garansi bahwa Kota Depok akan jadi salah satu kota pertama di wilayahnya yang akan jadi sasaran vaksinasi, lantaran menyumbang kasus positif Covid-19 terbanyak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com