Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Januari-Oktober 2020, 6.132 Titik Trotoar Rusak di Jaksel Telah Diperbaiki

Kompas.com - 16/11/2020, 18:18 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 6.132 titik trotoar rusak di Jakarta Selatan telah diperbaiki sejak bulan Januari hingga Oktober 2020.

Kepala Suku Dinas Bina Marga Jakarta Selatan Heru Suwondo menjelaskan, jumlah tersebut termasuk respons laporan dan permintaan masyarakat.

"Dari Januari-Oktober, kami telah memperbaiki sebanyak 6.132 titik trotoar di Jakarta Selatan dengan total volume 15.376,61 meter persegi," ujar Heru dalam keterangan tertulis, Senin (16/11/2020).

Jika dirinci, pengerjaan 6.132 titik trotoar dilakukan oleh berbagai tim, seperti Tim A 190 titik dengan volume 692,85 meter persegi, Tim L 385 titik volume 852,15.

Baca juga: Pengendara Motor Tabrak Trotoar di Cilandak, Penumpang Wanita Tewas

Kemudian, Kecamatan Kebayoran Baru sebanyak 327 titik dengan volume 968,34 meter persegi, Pesanggrahan 116 titik dengan volume 216,39 meter persegi, Tebet 1.742 titik dengan volume 3.354,84 meter persegi, Pasar Minggu 626 titik dengan volume 358,40 meter persegi, Kebayoran Lama 581 titik dengan volume 3.366,26 meter persegi.

Selanjutnya, Cilandak 162 titik dengan volume 596,717 meter persegi, Pancoran 607 titik dengan volume 1.170,78 meter persegi, Mampang Prapatan 299 titik dengan volume 1.071,50 meter persegi, Setiabudi 1.053 titik dengan volume 2.659,98 meter persegi dan Jagakarsa 44 titik dengan volume 68,40 meter persegi.

"Perbaikan trotoar kami lakukan dalam rangka memberikan keamanan dan kenyamanan penguna jalan, khususnya pejalan kaki. Selain itu menciptakan trotoar di Jakarta rapi dan indah," ujar Heru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com