Ia sekali lagi tetap sabar dan memilih untuk membeli kamera baru dari uang tabungannya.
"Ya sudah, mungkin dia juga butuh," kata Joko.
Ketika membincangkan profesi sampingannya di tengah pandemi ini, Joko kembali menuturkan bahwa yang terpenting adalah kesabaran.
"Yang penting sabar. Ini (pandemi) juga nanti berlalu. Semua juga ngalamin," tandasnya.
Padahal, Joko mengaku pendapatannya terpangkas lumayan banyak karena wisatawan yang datang drastis berkurang.
"Jauh berkurang. Penghasilan ya berkurang juga," kata dia.
Selama sebelas tahun menjajakan jasanya, baru kali ini penghasilan miliknya berkurang lumayan besar.
Joko menyatakan bahwa pengunjung Kota Tua kini hanya masyarakat sekitar saja. Bilapun ada wisatawan dari luar kota, biasanya merupakan warga Bodetabek.
"Sebelum pandemi banyak (wisatawan) yang dari luar kota. Semuanya dari Kota Tua ketika sebelum pandemi, kita kangen," jelas Joko.
Di masa pandemi ini, Joko juga mengaku kerap memberikan potongan harga, bahkan memberikan jasanya secara gratis kepada pengunjung yang tak mampu membayar.
"Ada juga yang emang dateng ke sini untuk lihat2 saja, rekreasi, saya fotoin biar seneng walaupun memang nggak bisa bayar," jelas Joko.
Tapi, di balik sepinya wisatawan Kota Tua kini, Joko mengaku mendapat kesenangan karena bisa melihat gedung-gedung di Kota Tua dengan jelas, tanpa orang yang berlalu lalang di sekitarnya.
Joko mengatakan bahwa keindahan Kota Tua kini bisa dinikmati dengan utuh.
"Kapan lagi ngeliat Kota Tua kayak gini. Momen gini kan belum tentu kita temui lagi nanti-nantinya,"
Joko mengatakan bahwa hal ini merupakan salah satu hikmah yang ia dapatkan di masa pandemi ini.
"Yang penting sabar aja menghadapi pandemi. Mau gimana lagi?" pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.