Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangani Banjir di Tengah Pandemi Covid-19, Pemkot Tangerang Perbanyak Lokasi Pengungsian dan Perahu

Kompas.com - 03/12/2020, 12:57 WIB
Tria Sutrisna,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Tangerang, Banten bakal memperbanyak posko penampungan dan menambah peralatan evakuasi untuk penanggulangan banjir di tengah pandemi Covid-19.

Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah menjelaskan, persiapan penanganan banjir kali ini akan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, lantaran bersamaan pencegahan penularan Covid-19.

"Ya pastinya di lapangan protokol kesehatan dikerjakan. Harus pakai masker, terus ketika istirahat, makan, tidak berkumpul dan sebagainya," ujar Arief di Gedung Balai Kota Tangerang, Kamis (3/12/2020).

Baca juga: Wagub DKI: Kita Harus Biasakan Simulasi Banjir

Dalam pelaksanaannya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) kota Tangerang akan menambah jumlah posko penampungan untuk korban banjir.

Kepala BPBD Tangerang Deni Koswara mengatakan, jumlah tenda pengungsian korban banjir yang dipersiapkan akan dua kali lipat lebih banyak dibanding tahun-tahun sebelumnya.

"Yang pertama kami, untuk posko kami tambah. Artinya dua kali lipat jumlahnya dari yang kemarin. Kami sudah dapat dari kecamatan-kecamatan, kalau misalnya kemarin delapan, sekarang 16," ungkapnya.

Dengan begitu, kata Deni, jumlah pengungsi yang berada dalam satu tenda bisa dibatasi agar protokol kesehatan pencegahan Covid-19, khususnya jarak fisik antar orang tetap bisa diterapkan.

Baca juga: Demi Cegah Banjir, Wali Kota Tangerang Minta Warga Buat Sumur Resapan

"Kalau dulu satu tenda bisa 30 sampai 40 orang, paling sekarang 20 orang," kata dia.

Selain itu, BPBD Kota Tangerang juga akan menambah armada perahu untuk evakuasi korban banjir dan mewajibkan petugas menggunakan alat pelindung diri (APD) saat penyelamatan.

"Kami tambah itu. Diperahu itu yang biasa kami pakai buat enam orang itu, nanti mungkin hanya empat. Karena tetap kita harus jaga jarak. Kemudian saat penyelamatan korban tetap pakai APD lengkap," ungkapnya.

"Jangan sampai musim terjadi bencana ditengah pandemi Covid-19, terjadi penularan. Itu yang kami repotkan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Megapolitan
Istri Oknum Pejabat Kemenhub Sebut Suaminya Tak Hanya Injak Kitab Suci, tapi Juga Lakukan KDRT

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Sebut Suaminya Tak Hanya Injak Kitab Suci, tapi Juga Lakukan KDRT

Megapolitan
Polisi Harap Rekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar Langsung di TKP

Polisi Harap Rekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar Langsung di TKP

Megapolitan
Oknum Pejabat Kemenhub Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci untuk Buktikan Tak Selingkuh

Oknum Pejabat Kemenhub Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci untuk Buktikan Tak Selingkuh

Megapolitan
Kumpulkan 840.640 KTP, Dharma Pongrekun Juga Unggah Surat Dukungan untuk Perkuat Syarat Cagub Independen

Kumpulkan 840.640 KTP, Dharma Pongrekun Juga Unggah Surat Dukungan untuk Perkuat Syarat Cagub Independen

Megapolitan
Kronologi Tabrak Lari di Gambir yang Bikin Ibu Hamil Keguguran, Pelat Mobil Pelaku Tertinggal di TKP

Kronologi Tabrak Lari di Gambir yang Bikin Ibu Hamil Keguguran, Pelat Mobil Pelaku Tertinggal di TKP

Megapolitan
Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Megapolitan
Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Megapolitan
Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Megapolitan
Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Megapolitan
Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com