Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER JABODETABEK]: Intimidasi Simpatisan FPI terhadap Polisi | Kondisi Covid-19 di Jakarta Semakin Mengkhawatirkan

Kompas.com - 04/12/2020, 06:20 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Intimidasi simpatisan FPI terhadap polisi yang hendak melayangkan surat panggilan kedua kepada Rizieq Shihab menjadi berita terpopuler di rubrik megapolitan Kompas.com, Kamis (3/12/2020) kemarin.

Berita lainnya yang populer adalah permintaan maaf Rizieq Shihab karena timbulkan kerumunan hingga kondisi Covid-19 di DKI Jakarta yang semakin mengkhawatirkan.

1. Sulitnya Polisi menyampaikan surat panggilan buat Rizieq

Mangkirnya pemimpin organisasi masyarakat Front Pembela Islam ( FPI) Rizieq Shihab dari panggilan polisi pada Selasa lalu membuat kepolisian kembali melayangkan surat panggilan kedua.

Surat tersebut diantarkan secara langsung penyidik Polda Metro Jaya yang didampingi oleh Kapolsek Tanah Abang Kompol Singgih Hermawan pada Rabu lalu.

Namun, upaya polisi untuk membawa surat itu ke rumah Rizieq terkendala karena diadang pendukungnya yang menamai diri Laskar Pembela Islam (LPI).

Warta Kota melaporkan, sekitar empat hingga enam penyidik kepolisian yang didampingi Kapolsek Tanah Abang mendatangi kediaman Rizieq di Gang Paksi, Jalan Petamburan III, Tanah Abang, Jakarta Pusat, sekitar pukul 10.50 WIB pada Rabu itu.

Tujuan kedatangan mereka adalah untuk menyampaikan surat panggilan yang kedua terkait kasus kerumunan orang di acara pernikahan putri Rizieq, Najwa Shihab, pada 14 November lalu. Acara itu digelar di tengah masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi.

Namun, penyidik tidak dapat bertemu dengan yang bersangkutan ataupun perwakilannya karena diadang LPI yang sudah membuat barikade di gang tersebut.

"Mohon maaf, Bapak harus menunggu di sini dulu. Kita koordinasi dulu ke dalam," kata seorang anggota LPI.

Baca selengkapnya di sini

2. Permintaan maaf Rizieq Shihab tak pengaruhi kelanjutan kasus hukumnya

Rizieq Shihab akhirnya meminta maaf karena telah beberapa kali menimbulkan kerumunan di tengah pandemi Covid-19.

Permintaan maaf itu dia sampaikan Rabu lalu atau lebih dari dua pekan setelah kerumunan tercipta.

"Saya meminta maaf kepada seluruh masyarakat, di bandara, di Petamburan, Tebet dan Megamendung terjadi penumpukan yang tidak terkendali," ujar Rizieq dalam reuni 212 daring yang ditayangkan di Youtube Front TV.

Kerumunan di empat lokasi tersebut terjadi dalam waktu 4 hari setelah Rizieq tiba di Indonesia dari Arab Saudi pada 10 Oktober lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com