JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi mengungkap motif remaja berinisial A (17) yang memutilasi pemuda berinisial DS (24) di Bekasi adalah kesal karena kerap disodomi.
Berita tersebut menjadi berita paling banyak dibaca di Megapolitan Kompas.com sepanjang Rabu kemarin.
Berita lainnya yang populer adalah misteri kondisi jenazah 6 pengawal Rizieq Shihab yang ditembak polisi hingga menanti pembuktian polisi tentang kepemilikan senjata simpatisan Rizieq.
Baca juga: Fakta Kasus Mutilasi di Bekasi, Berawal dari Remaja yang Kesal Kerap Disodomi
Berikut empat berita terpopuler Megapolitan Kompas.com sepanjang Rabu kemarin:
Kasubag Humas Polres Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing mengatakan, motif A (17) memutilasi DS (24) karena kesal kerap disodomi.
"Pelaku kesal dengan korban karena dipaksa sodomi berkali-kali oleh korban," kata Erna saat dikonfirmasi, Rabu (9/12/2020).
Erna tak menjelaskan secara rinci berapa kali pelaku kerap disodomi.
Baca juga: Dua Kaki Korban Mutilasi di Bekasi Ditemukan di Tong Sampah, Kepala di Sungai
Erna juga belum bisa menjelaskan waktu peristiwa pembunuhan dan pemotongan mayat itu terjadi.
Hingga saat ini, A masih diperiksa di Polda Metro Jaya untuk kepentingan penyidikan.
Baca selengkapnya di sini.
Setelah tertahan cukup lama di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, untuk menjalani otopsi, akhirnya enam jenazah pengawal pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab bisa dibawa pulang untuk disalatkan dan dimakamkan pada Selasa (8/12/2020) malam.
Seperti dilansir Antara, jenazah dibawa ke markas FPI di Petamburan, Jakarta Pusat.
Ambulans pertama pembawa jenazah tiba sekitar pukul 20.45 WIB, sedangkan ambulans terakhir tiba pada pukul 22.49 WIB.
Keenam laskar tersebut adalah Andi Oktiawan (33), Faiz Ahmad Syukur (22), Ahmad Sofiyan alias Ambon (26), Muhammad Suci Khadavi (21), Lutfi Hakim (26), dan Muhammad Reza (20).
Suasana di sekitar markas FPI di Jalan Petamburan III, Petamburan, Jakarta Pusat, terpantau ramai Selasa malam.
Baca juga: Rizieq Shihab Cerita Peristiwa di Tol yang Tewaskan 6 Pengawalnya
Massa berkumpul untuk menyambut kedatangan enam jenazah anggota FPI yang tewas dalam baku tembak dengan anggota polisi di Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, pada Senin (7/12/2020) dini hari.
Enam jenazah tersebut kemudian disemayamkan di Masjid Al Islah Petamburan.
Para Laskar FPI menjaga ketat sekitar jalan masuk ke Petamburan III. Wartawan hingga warga dilarang mengambil gambar.
Pemulangan jenazah pengawal Rizieq Shihab dilakukan setelah Tim Forensik RS Polri menyelesaikan proses otopsi selama lebih kurang 30 jam.
Jenazah kemudian dipulangkan kepada keluarga setelah seluruh berkas administrasi rumah sakit diselesaikan perwakilan ahli waris.
Baca selengkapnya di sini.
Wakapolres Metro Bekasi Kota AKBP Alfian Nurrizal mengatakan pelaku mutilasi berinisial A (17) sudah ditangkap polisi.
Dari hasil pemeriksaan penyidik, A diketahui merupakan salah satu warga penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).
A sehari-hari diketahui bekerja sebagai manusia silver.
"Pekerjaanya ngamen dan manusia silver. Berstatus yatim piatu sejak umur 10 tahun," kata Wakapolres, Rabu (9/12/2020).
A ditangkap saat sedang bermain Play Station di dekat rumahnya kawasan Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi dini hari tadi.
Baca juga: Polisi Temukan Tato dan Luka Tusuk di Jasad Laki-laki Korban Mutilasi di Bekasi
Alfian menceritakan awalnya rumah pelaku digeledah polisi dari Polda Metro Jaya sekitar pukul 01.00 WIB. Namun ketika digeledah, pelaku ternyata tidak ada di rumah.
Polisi pun kembali mencari pelaku di sekitar rumah. Ternyata, pelaku ditemukan sedang bermain PS tak jauh dari kediamannya.
"Setelah penggeledahan langsung menselusuri pelaku. Pelaku tertangkap di tempat PS, sedang main PS," jelas Alfian
A pun tak melakukan perlawanan kala polisi meringkusnya. Dia langsung mengakui semua perbuatannya ketika ditanya petugas.
Baca selengkapnya di sini.
Polda Metro Jaya menyita sejumlah barang bukti kasus penyerangan polisi oleh 10 laskar khusus simpatisan Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
Aksi penyerangan itu terjadi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, tepatnya di Kilometer 50, pada Senin (7/12/2020) pukul 00.30 WIB.
Barang buki yang disita berupa pedang, celurit, dan dua unit senjata api beserta 10 butir yang tiga di antaranya telah digunakan dalam baku tembak.
Baca juga: Rizieq Shihab Klaim Tidak Ada Pengawalnya yang Membawa Senjata
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menyebutkan, senjata tajam dan dua pistol itu merupakan milik simpatisan Rizieq.
"Saya pertegas di sini penyidik bahwa memang sudah mengumpulkan alat bukti bahwa memang pemiliknya adalah pelaku yang melakukan penyerangan," ujar Yusri di Markas Polda Metro Jaya, Selasa (8/12/2020).
Yusri mengatakan, penyidik telah memiliki barang bukti atas kepemilikan senjata simpatisan Rizieq. Namun, ia tak menyebutkan bukti tersebut.
"(Buktinya) Nanti, setelah itu. Sekarang kami memiliki bukti bahwa senjata itu adalah milik si pelaku itu. Nanti kami sedang mendalami untuk lebih lengkap. Kalau sudah lengkap akan disampaikan oleh penyidik," kata Yusri.
Baca selengkapnya di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.