JAKARTA,KOMPAS.com - Simpatisan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab menggelar aksi unjuk rasa bertajuk 1812 di sekitar Istana Negara, Jakarta, pada Jumat (18/12/2020).
Massa yang diinisiasi FPI itu menuntut keadilan atas penembakan enam anggota laskar khusus oleh polisi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, kilometer 50 pada 7 Desember 2020 lalu.
Selain itu, mereka juga menuntut kebebasan Rizieq Shihab yang ditahan setelah ditetapkan tersangka atas kasus pelanggar protokol kesehatan dan penghasutan.
Polisi sebelumnya telah menegaskan tidak memberikan izin terkait aksi, mengingat kondisi Covid-19.
Baca juga: Kekhawatiran Muncul Klaster Covid-19 Baru setelah Aksi 1812...
Berbagai upaya dilakukan polisi guna mencegah terjadinya kerumunan massa di tengah pandemi Covid-19 mulai penyekatan di daerah perbatasan hingga mengamankan sejumlah pedemo.
Penyekatan
Sejumlah aparat gabungan tepantau berjaga di sejumlah perbatasan Jakarta baik wilayah Depok, Bekasi dan Tangerang sejak Jumat pagi.
Sejumlah personel itu berupaya melakukan penyekatan dengan memeriksa sejumlah kendaraan untuk memeriksa massa yang ingin ikut aksi 1812.
Di wilayah Tangerang Selatan, sebanyak 65 orang simpatisan Rizieq yang hendak mengikuti aksi terjaring dalam operasi kemanuasiaan.
Baca juga: Polri Sebut 26 Peserta Aksi 1812 Reaktif Covid-19 dari Hasil Rapid Test
Wakapolres Tangerang Selatan, Kompol Stephanus Luckyto mengatakan, ada lima dari 65 orang yang dinyatakan positif Covid-19 setelah menjalani rapid test antibodi dan rapid test antigen.
"Yang reaktif (berdasarkan rapid test antibodi) kurang lebih 10 orang, kemudian kami tindak lanjuti dengan swab antigen. Hasilnya, ada lima orang yang positif dan ditindaklanjuti oleh Dinkes dan Puskesmas," ujar Luckyto.
Luckyto menjelaskan, sebanyak 65 pemuda itu terjaring di tujuh pos penyekatan yang dibangun di perbatasan wilayah Tangerang Selatan.
Mereka mengaku hendak mengikuti aksi 1812 yang berlangsung di Istana Negara, Jakarta Pusat, pada Jumat siang ini, setelah mendapatkan undangan melalui media sosial dan aplikasi pesan instan.
Baca juga: [POPULER JABODETABEK] Rapid Test Antigen | Berbagai Peristiwa Saat Aksi 1812
"Setelah kami dalami apakah mereka tahu yang akan dilakukan di sana, mereka tidak tahu. Adakah orang yang menjadi penanggung jawab mereka di sana, mereka juga tidak tahu," kata Luckyto.
Polres Metro Depok juga melakukan penyekatan dalam rangka memeriksa kesehatan orang-orang yang dianggap mau ke Jakarta untuk ikut unjuk rasa 1812.
Dalam razia ini, polisi menemukan 2 orang yang kedapatan membawa ganja.
"Ada yang justru membawa tembakau sintetis. Sekarang sedang dilakukan penyidikan," kata Kapolres Metro Depok Kombes Azis Andriansyah.
Jumlah tembakau sintetis yang didapati dari 2 orang itu berjumlah 2 plastik, masing-masing diselipkan di dalam bungkus rokok.
Baca juga: Bubarkan Aksi 1812, Kapolda Metro: Keselamatan Rakyat Hukum Tertinggi
Meski demikian, tak diketahui apakah kedua orang itu hendak ke Jakarta untuk terlibat dalam aksi unjuk rasa 1812 atau tidak.
"Walaupun dia tidak mengaku (mau mengikuti unjuk rasa 1812), tapi dia arahnya ke sana, karena tidak ada tujuan kecuali ke Jakarta," kata Azis.
Di samping itu, polisi hanya mendapati 2 orang yang diduga hendak ikut demonstrasi di Jakarta reaktif dalam rapid test antibodi.
"Dua orang langsung kita daftarkan ke Satgas Penanganan Covid-19 untuk dilakukan isolasi atau karantina," ujar Azis.
Selain iitu penyekatan juga dilakukan di Jalan Yos Sudarso, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Baca juga: Penyekatan Massa Demo 1812 di Depok, Polisi Dapati Orang yang Bawa Tembakau Sintetis
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Sudjarwoko mengatakan, dua dari empat orang yang terjaring dinyatakan reaktif Covid-19.