JAKARTA, KOMPAS.com - Warga menceritakan kronologi pelemparan bom molotov yang terjadi di Masjid Al Istiqomah, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Sabtu (27/12/2020) malam.
Salah satu warga setempat, Saifullah, mengatakan bahwa peristiwa itu bermula sekitar pukul 19.38 WIB.
"Saat kejadian, posisi saya lagi di luar masjid. Baru selesai adzan Isya. Lalu api terlihat besar di halaman masjid," kata Saifullah, Minggu (27/12/2020).
Tak lama berselang, banyak warga yang berteriak melihat kobaran api di halaman masjid.
Baca juga: Rumah Ibadah di Cengkareng Dilempar Bom Molotov, Pengurus Pastikan Tak Ada Jemaah Luka
"Saya enggak masuk ke halaman masjid. Fokus saya ke pelaku. Bisa dibilang saya yang memimpin warga untuk menangkap pelaku," tutur Saifullah.
Saifullah mencurigai seorang pemuda melempar bom molotov karena pada jaket pelaku terlihat ada kobaran api.
"Saya bisa katakan itu pelaku karena di jaket bagian belakang ada apinya. Bahkan bolong. Di pinggangnya ada luka bakar kok," ujar Saifullah.
Setelah itu, Saifullah bersama para warga mencoba memberhentikan pelaku yang mengendarai motor.
"Motor pelaku kami tarik, sempat kabur, jatuh. Saya kami tarik lagi, jatuh. Pas dia banyak yang deketin, saya inisiatif ambil kunci motor pelaku," kata Saifullah.
Pada saat bersamaan, ada pengendara motor lewat di sekitar masjid.
"Pada saat pelaku diinterogasi di jalan, ada yang berteriak 'jangan main hakim sendiri, saya liat wajah kalian', itu tidak tahu apakah teman pelaku, wartawan, atau polisi," kata Saifullah.
Tak lama berselang, pelaku tetap masuk ke halaman masjid.
Baca juga: Pelempar Bom Molotov di Masjid Kawasan Cengkareng Sempat Digebuki Massa
"Kami ada bukti rekaman CCTV. Kemudian salah satu warga yang bersedia jadi saksi di kepolisian," ujar Saifullah.
Setelah diinterogasi di halaman, pelaku mulai panik dan mengakui perbuatannya.
"Dia bilang itu inisiatif dia sendiri," kata Sekretaris Masjid Zainal Abidin.