Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kantor Kelurahan Pondok Aren Ditutup Sementara Akibat Covid-19, Pelayanan Diganti via Telepon

Kompas.com - 30/12/2020, 19:07 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kantor Kelurahan Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), ditutup hingga Senin (3/1/2021) setelah terjadi penularan Covid-19.

Seluruh aktivitas dan pelayanan tatap muka di Kantor Kelurahan Pondok Aren pun dihentikan sementara dan diganti dengan layanan melalui sambungan telepon.

"Mekanisme pelayanannya, jadi kalau ada masyarakat yang perlu itu di situ ada nomor telepon tiga orang staf yang nanti bisa melayani," ujar Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davni kepada Kompas.com, Rabu (30/12/2020).

Menurut Benyamin, masyarakat yang memerlukan pelayanan dapat menghubungi nomor telepon yang disediakan oleh pihak kelurahan.

Baca juga: Lurah dan Staf Positif Covid-19, Kantor Kelurahan Pondok Aren Tangsel Ditutup Sementara

Nantinya, masyarakat bisa meminta dilayani secara daring atau membuat jadwal pertemuan tatap muka dengan petugas kelurahan.

"Bisa teleponan, nanti dikomunikasikan. Mau ketemu silakan atau melalui daring. Jadi enggak putus, tetap ada pelayanan. Kalau mau ketemuan, nanti tentunya tidak bisa di kantor tentunya," ungkap Benyamin.

Adapun nomor telepon staf kelurahan yang dapat dihubungi oleh masyarakat untuk mendapatkan pelayanan, yakni atas nama Fakhrurrozi 082311889989, Kepala Seksi Pemerintahan 081219596616, dan Irfan 085925154746.

Tiga nomor tersebut juga sudah disosialisasikan kepada masyarakat melalui spanduk penutupan yang terpasang di Kantor Kelurahan Pondok Aren sejak Senin lalu.

Baca juga: Tangsel Kembali Zona Merah, Wakil Wali Kota Sebut Disiplin Protokol Kesehatan Merosot

Untuk diketahui, Kantor Kelurahan Pondok Aren ditutup sejak Senin (28/12/2020) setelah lurah beserta dua stafnya dinyatakan positif Covid-19.

Penutupan akan dilakukan hingga Senin (3/1/2021) untuk mengantisipasi terjadinya penularan lebih lanjut di area kantor kelurahan.

Selama ditutup, seluruh area kantor kelurahan akan disemprot cairan disinfektan secara berkala.

Saat ini, lurah dan dua orang staf Kelurahan Pondok Aren itu menjalani isolasi mandiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com