Ditutup kembali setelah 15 orang kembali terpapar
Pada Senin (4/1/2021), Gedung DPRD DKI Jakarta kembali ditutup lantaran ditemukan 15 kasus baru Covid-19.
Kasus tersebut muncul setelah beragam agenda anggota Dewan terkait pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta 2021 selesai dilakukan.
Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Mulai Salurkan Bansos Tunai Rp 300.000
Agenda pembahasan anggaran 2021 diketahui dibahas pada akhir Oktober 2020 dan mulai dibahas intens pada November 2020.
Terhitung kurang lebih ada enam kali rapat paripurna yang diselenggarakan DPRD DKI Jakarta dalam rentang pembahasan APBD Perubahan 2020 dan Rancangan APBD 2021 yang dilaksanakan di Gedung DPRD DKI Jakarta.
Belum lagi ditambah pembahasan-pembahasan lebih rinci di Hotel Grand Cempaka Puncak, Bogor Jawa Barat yang tidak tersorot media.
Rapat paripurna terakhir untuk agenda R-APBD DKI Jakarta dilakukan 7 Desember 2020, dengan agenda persetujuan R-APDB DKI Jakarta 2021 sebelum diserahkan ke Kementerian Dalam Negeri.
Saat rapat berlangsung, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria sedang dinyatakan positif Covid-19 dan menjalani isolasi mandiri.
Karena kedua pimpinan DKI itu terpapar, pihak eksekutif akhirnya diwakili Pejabat Sekda DKI.
Namun rapat tersebut bukanlah rapat paripurna terakhir yang dilakukan DPRD DKI Jakarta di tahun 2020.
Rapat paripurna terakhir DPRD DKI Jakarta untuk tahun 2020 dilaksanakan pada 14 Desember 2020 dengan agenda pemandangan umum fraksi terhadap perubahan Perda Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi.
Kasus positif anggota Dewan bermunculan
Berselang dua hari setelah rapat paripurna terakhir 16 Desember, Anggota DPRD DKI Jakarta yang juga Ketua Fraksi Golkar Basri Baco dikabarkan positif Covid-19.
Kemudian anggota DPRD DKI dari Fraksi Gerindra Yudha Permana dan anggota Fraksi PKS Taufik Zoelkifli dinyatakan positif pada 20 Desember 2020.
Hingga 4 Januari 2021, ada tujuh anggota Dewan yang masih positif Covid-19.