JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa waktu belakangan, masyarakat dihebohkan dengan penemuan ular di permukiman bahkan hingga masuk ke rumah warga.
Rabu (6/1/2021) kemarin, Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Barat mengevakuasi dua ekor ular sanca. Satu ekor ular ditemukan di wilayah Kebon Jeruk dan satu lainnya di Rawa Belong.
Sementara itu, pada September tahun lalu, seorang warga Jalan Pangkalan Jati, Cipinang Melayu, Jakarta Timur, bernama Suwarto kaget ketika menemukan dua ekor ular kobra di dalam rumahnya.
Lantas apa yang bisa dilakukan untuk menghindari ancaman ular tersebut? Berikut rangkumannya:
Baca juga: Ular-ular Mulai Bermunculan di Permukiman Warga pada Awal Tahun, Ada Apa?
Staf pemadam kebakaran Kota Bekasi, Eko Uban, mengatakan, salah satu cara untuk mencegah ular masuk ke rumah atau permukiman adalah dengan menjaga kebersihan. Ular kerap bersarang di tempat yang kotor dan lembap.
Menurut Eko, pihaknya sering mengevakuasi ular dari barang-barang rongsokan yang menumpuk di rumah warga.
"Tumpukan-tumpukan kardus atau barang-barang yang tidak terpakai harap dibuang," kata Eko pada Desember 2019.
Dia juga menegaskan bahwa ular bukan hewan berlendir yang takut dengan garam. Karena itu, langkah menebar garam untuk mengusir ular hanyalah mitos belaka.
Ular diketahui tidak menyukai bau menyengat seperti kamper, daun serai, karbol pembersih laintai, dan lainnya.
Untuk mencegah agar ular tidak masuk ke dalam rumah, masyarakat bisa meletakkan sumber bau menyengat tersebut di setiap sudut rumah.
Baca juga: Dalam Sehari, Damkar Dua Kali Evakuasi Ular Sanca di Rumah Warga Jakbar
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan