Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruang Rawat Inap Pasien Covid-19 Hampir Penuh, Satgas Depok-Direktur RS Bahas Penambahan Kapasitas

Kompas.com - 07/01/2021, 13:04 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok Dadang Wihana menyebut pihaknya sudah duduk bareng dengan sejumlah direktur rumah sakit di Depok guna membahas peluang penambahan kapasitas rawat inap pasien Covid-19, termasuk ICU.

Sebagai informasi, Dinas Kesehatan Kota Depok sebelumnya telah menyampaikan bahwa 56 ICU Covid-19 yang tersebar di 21 rumah sakit wilayah Depok telah penuh.

Sementara itu, keterisian tempat tidur isolasi pasien Covid-19 non-ICU juga sudah mendekati 90 persen.

"Kami sudah undang beberapa direktur rumah sakit di Kota Depok. Kita identifikasi gedung yang mereka punya dan saat ini kita sedang berkoordinasi dengan sumah sakit terkait kemampuan penambahan tempat tidur isolasi dan juga untuk ICU," jelas Dadang kepada wartawan, Kamis (7/1/2021).

Baca juga: Masuk Zona Merah Empat Pekan Berturut-turut, Depok Siaga Satu Covid-19

"Kami memang sudah dapat arahan untuk menambah ICU," ujarnya.

Dadang mengaku belum dapat memastikan target jumlah maupun tenggat waktu kapan penambahan ini dapat dirampungkan.

Pekan ini, satgas akan fokus mendata kebutuhan dan mengidentifikasi kemampuan setiap rumah sakit.

"Lalu (memetakan), rumah sakit apa yang bisa dikerjakan, dari pemerintah kota apa yang bisa diintervensi," jelas Dadang.

Baca juga: Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19, Kapasitas Tempat Tidur RS Akan Ditingkatkan 30 Persen

"Demikian pula kami akan mengusulkan kepada provinsi dan pusat terkait ventilator yang jadi kebutuhan kita. Jumlahnya disesuaikan dengan sarana yang ada di rumah sakit. Direktur rumah sakit sedang mengkonkretkan jumlah ruangan yang digunakan untuk tempat tidur ICU," ungkapnya.

Hingga data diperbarui kemarin, sebanyak 3.614 warga Depok masih dirawat dan diisolasi lantaran terinfeksi virus SARS-CoV-2.

Angka ini nyaris mencapai rekor jumlah pasien tertinggi yang pernah dicatat Depok yaitu 3.623 pasien pada Selasa (5/1/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com