Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/01/2021, 14:28 WIB
Ihsanuddin,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memaparkan grafik kasus Covid-19 di Jakarta selama pandemi. Dalam paparannya, Anies menyebut kasus Covid-19 di ibu kota harusnya sudah turun, namun kembali naik karena diintervensi oleh libur panjang.

Anies menjelaskan, saat penerapan pertama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) angka kasus positif COVID-19 di DKI sempat menurun. PSBB pertama saat itu diterapkan pada pertengahan bulan April hingga Juni 2020.

"Di sini, saat kita melakukan pembatasan, jumlah kasus mulai melandai. Jadi, sesudah ada intervensi lewat PSBB, lalu mulai merata," kata Anies dalam konferensi pers virtual, Sabtu (9/1/2021).

Baca juga: Ini Aturan Pembatasan Kegiatan Masyarakat di Jakarta pada 11-25 Januari

Lalu, pada bulan Juni DKI mulai menerapkan PSBB transisi. Ketika masuk transisi mulai ada pelonggaran-pelonggaran. Kasus positif pun mulai bergerak lagi.

Namun puncaknya adalah di pertengahan Agustus saat ada cuti bersama dan liburan yang cukup panjang.

"Dan apa yang terjadi, dua minggu setelah libur panjang, penambahan kasus harian dan penambahan kasus aktif melonjak dengan amat cepat," ucap Anies.

Lonjakan terjadi hingga 49 persen atau dari 7.960 kasus aktif menjadi 11.824 kasus aktif. Kematian juga meloncat hingga 17 persen.

Baca juga: 25 Kelurahan di Jakarta dengan Kasus Aktif Covid-19 Tertinggi, Terbanyak di Jaktim

 

Merespons hal itu, Anies kemudian menarik rem darurat pada 14 September dan PSBB dikembalikan seperti semula.

"Dan apa yang terjadi? Melandai. Bahkan kemudian kita menyaksikan adanya penurunan yang signifikan. Di situ terjadi penurunan," kata Anies.

Anies menyebut, berkat pengetatan PSBB ini, penurunan kasus mencapai 50 persen dari 13.000 kasus aktif menurun hingga 6.000 kasus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

F-Gerindra DKI Usul KJP Dialihkan untuk Sekolah Gratis dan Pertahankan KJMU

F-Gerindra DKI Usul KJP Dialihkan untuk Sekolah Gratis dan Pertahankan KJMU

Megapolitan
Pengedar Gagal Selundupkan Narkoba di PN Depok karena Ketahuan Petugas

Pengedar Gagal Selundupkan Narkoba di PN Depok karena Ketahuan Petugas

Megapolitan
Polisi Kerahkan 3.355 Personel Gabungan Kawal Demo di DPR dan KPU RI

Polisi Kerahkan 3.355 Personel Gabungan Kawal Demo di DPR dan KPU RI

Megapolitan
Pengadilan Sita Narkoba yang Diselundupkan Ahmad Syahroni ke PN Depok Pakai Nasi dan Gorengan

Pengadilan Sita Narkoba yang Diselundupkan Ahmad Syahroni ke PN Depok Pakai Nasi dan Gorengan

Megapolitan
Pencuri Brankas Rumah di Ciracas Tersenyum Usai Beraksi, Terekam CCTV

Pencuri Brankas Rumah di Ciracas Tersenyum Usai Beraksi, Terekam CCTV

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Yogyakarta untuk Mudik Lebaran 2024

Tarif Tol Jakarta-Yogyakarta untuk Mudik Lebaran 2024

Megapolitan
Geledah Klinik Dokter Gadungan di Bekasi, Polisi Sita Jas Dokter dan Obat-obatan

Geledah Klinik Dokter Gadungan di Bekasi, Polisi Sita Jas Dokter dan Obat-obatan

Megapolitan
Dishub Bogor Bakal Pekerjakan Sopir Angkot Konvensional ke Angkot Listrik

Dishub Bogor Bakal Pekerjakan Sopir Angkot Konvensional ke Angkot Listrik

Megapolitan
Pemprov DKI Buka Posko KJMU di Setiap Wilayah, Berikut Daftarnya

Pemprov DKI Buka Posko KJMU di Setiap Wilayah, Berikut Daftarnya

Megapolitan
Polisi Tangkap Dokter Gadungan di Bekasi, Praktik sejak 2019

Polisi Tangkap Dokter Gadungan di Bekasi, Praktik sejak 2019

Megapolitan
Maling Brankas di Ciracas Panjat Pagar dan Bobol Pintu Rumah Pakai Linggis

Maling Brankas di Ciracas Panjat Pagar dan Bobol Pintu Rumah Pakai Linggis

Megapolitan
Dishub Siapkan Diklat bagi Calon Sopir Angkot Listrik di Bogor

Dishub Siapkan Diklat bagi Calon Sopir Angkot Listrik di Bogor

Megapolitan
Demi Hapus Rasa Sepi, Sudarman Jadi Marbut Masjid di Usia Senja

Demi Hapus Rasa Sepi, Sudarman Jadi Marbut Masjid di Usia Senja

Megapolitan
'Mama Mau Pergi Demo Dulu, demi Masa Depan Kalian...'

"Mama Mau Pergi Demo Dulu, demi Masa Depan Kalian..."

Megapolitan
Ada 8 Kasus DBD di RSUD Tamansari, 6 Pasien di Antaranya Anak-anak

Ada 8 Kasus DBD di RSUD Tamansari, 6 Pasien di Antaranya Anak-anak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com