Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Titik Terang Pencarian Sriwijaya Air SJ 182, Satu Korban Teridentifikasi

Kompas.com - 12/01/2021, 08:04 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Nursita Sari

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Proses identifikasi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute penerbangan Jakarta-Pontianak terus dilakukan.

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri menjadi garda terdepan dalam proses identifikasi.

Semua data, baik itu data antemortem maupun postmortem, dikumpulkan ke tim DVI yang terpusat di rumah sakit (RS) Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

Di sana, tim DVI akan mencocokkan data antemortem dan postmortem.

"Kalau misalnya satu saja cocok antara (data) antemortem dan postmortem, bisa dikatakan jenazah teridentifikasi," ucap Kabid DVI Pusdokkes Polri Kombes Ahmad Fauzi, Senin (11/1/2021).

Baca juga: Cap Sidik Jari di Ijazah Bisa Bantu Polisi Identifikasi Korban Sriwijaya Air SJ 182


Satu korban teridentifikasi

Proses identifikasi mulai menemui titik terang. Hingga Senin sore, tim DVI berhasil mengidentifikasi satu korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

"Tim DVI dapat mengidentifikasi salah satu korban kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182, yaitu atas nama Okky Bisma," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas (Karopenmas Divhumas) Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono, Senin.

Okky Bisma berusia 30 tahun, warga Kramatjati, Jakarta Timur.

Okky berhasil diidentifikasi berkat pencocokkan antara sidik jari antemortem dan postmortem.

"Kami menemukan 12 titik kesamaan (pada jari telunjuk kanan) dan itu cukup untuk memastikan bahwa orang ini adalah orang yang sama," ujar Kapusinafis Polri Brigjen Pol Hudi Suryanto.

Baca juga: Tim DVI Berhasil Identifikasi Satu Korban Sriwijaya Air Berkat Sidik Jari E-KTP

Untuk data antemortem tersebut, tim DVI terbantu oleh sidik jari E-KTP yang didapat dari Dukcapil.

Sementara itu, untuk data postmortem, tim DVI menemukan tangan kanan korban lengkap dengan jarinya.

Adapun nama Okky Bisma ada dalam daftar manifes nomor 4 penumpang Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak.

Tiga sampel akurat

Ahmad Fauzi mengungkapkan, terdapat tiga sampel yang akurat untuk proses identifikasi para korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

"Ada tiga sampel yang dikatakan primer, yakni sidik jari, DNA, dan gigi," ujar Fauzi.

Halaman:


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com