Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Tangerang Usai Divaksin: Tidak Sakit, Tidak Berbekas Merah, Tidak Panas

Kompas.com - 14/01/2021, 17:13 WIB
Muhammad Naufal,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengaku vaksinasi Covid-19 paling nyaman dibandingkan suntikan vaksin lainnya.

"Selama saya pernah divaksin yang lain, ini paling nyaman gitu," ujar Arief setelah ia menerima vaksin di Pendopo Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Banten, Kamis (14/1/2021) siang.

Politikus Demokrat ini mengatakan, jarum suntikannya cukup kecil. Ketika disuntik, dia tak merasa kesakitan.

Begitu pula dengan efek samping usai disuntik. Arief mengaku tidak merasakan gejala apa pun.

"Bekas suntikan juga enggak merah. Saya juga enggak merasa panas atau apa pun setelah disuntik," kata dia.

Baca juga: Wali Kota Tangerang Sempat Tunda Vaksinasi Covid-19 karena Tensi Tinggi

Proses vaksinasi yang dialami oleh Arief ini cukup panjang dibandingkan dengan pejabat daerah lainnya.

Pasalnya, Arief harus menunda vaksinasi sebentar, usai dua kali tes tensi darah dirinya menunjukkan tensi yang tinggi.

"Tes tensi terakhir, saya 133 per 90. Jadi saran dokter, (vaksinasi) sudah bisa dilakukan," ujarnya.

Baca juga: Anak Wakil Wali Kota Tangerang Dituntut 10 Bulan Penjara dalam Kasus Narkoba

Selain Arief, pejabat di daerah Banten yang turut mendapat vaksin Sinovac adalah:

1. Sekretaris Daerah Banten Almuktabar
2. Kepala Dinas Kesehatan Banten Ati Pramudji Hastuti
3. Ketua DPRD Banten Andra Soni
4. Kepala Kejaksaan Tinggi Banten Asep N Mulyana
5. Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar
6. Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachma Diany
7. Bupati Pandeglang Irna Narulita
8. Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah
9. Wakil Bupati Lebak Ade Sumardi

Sementara pejabat yang menunda vaksinasi adalah Wali Kota Serang Syafrudin, Danrem 064 Banten Gumuruh Winardjatmiko, Kapolda Banten Irjen Rudy Heriyanto, dan Plt Kepala Dinas Kesehatan Cilegon Dana Sujaksani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com