JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Sidang Pemugaran (TSP) dan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) DKI Jakarta menemukan sejumlah relief patung di Gedung Sarinah di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Berdasarkan unggahan video yang diunggah kanal Youtube Candran Attahiyyat pada 9 November 2020 lalu, tampak sejumlah relief bersejarah yang diduga peninggalan masa pemerintahan Presiden Soekarno.
Relief tersebut ditemukan di ruang mekanikal elektrikal. Tak sembarang orang bisa masuk ruangan tersebut. Meskipun begitu, belum diketahui alasan ruang relief patung iu dijadikan ruang mekanikal elektrikal.
Baca juga: Erick Thohir Sedih Lihat Karya Seni di Gedung Sarinah Tak Terawat
Dalam video berdurasi 10 menit 53 detik itu, tampak sejumlah relief patung yang menggambarkan sosok petani yang mengenakan caping.
Lalu, ada pula pedagang yang sedang memikul barang bawaan berisi ikan, perempuan desa yang membawa bakul hasil panen hingga relief kerbau dengan sisi tanduk yang telah patah.
Hingga kini, belum diketahui sosok seniman yang membuat relief patung itu.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir telah meninjau relief patung di Gedung Sarinah itu.
Dia meminta relief dan karya seni lainnya yang berada di Gedung Sarinah segera diperbaiki dan tetap dipelihara.
Erick juga mengaku sedih melihat karya seni yang tak terawat. Padahal, bangsa yang besar adalah bangsa yang mengenal dan mencintai karya seni.
“Saya terus terang sangat terharu, dalam arti saya pecinta seni, ketika melihat kondisi seni budaya yang kita punya ini tidak terawat. Karena itu saya minta Sarinah, Wika, kita perbaiki kembali seperti yang dahulu,” ujar Erick, Jumat (15/1/2021).
Baca juga: Sarinah, Pencakar Langit Pertama di Indonesia, Kini Dipugar untuk Daya Tarik Wisata
Seperti diketahui, Gedung Sarinah merupakan pusat perbelanjaan setinggi 74 meter dengan memiliki 15 lantai.
Luas bangunannya berkisar 27.000 meter persegi dengan luas per lantai 1.800 meter persegi.
Gedung Sarinah dibangun sebagai etalase produk dalam negeri sekaligus tempat berbelanja kebutuhan masyarakat dengan harga terjangkau.
Gedung tersebut selesai dibangun dan diresmikan pada 15 Agustus 1966. Sarinah dikelola oleh PT Department Store Indonesia yang kini berganti nama menjadi PT Sarinah (Persero).
Menyandang status sebagai pusat perbelanjaan pertama di Indonesia, Sarinah sempat berjaya di tahun-tahun awal berdirinya.
Menurut catatan Harian Kompas, bangunan yang tergolong Cagar Budaya tersebut kemudian dipugar untuk pengembangan usaha dan dalam rangka menjadikannya ikon Kota Jakarta.
Proses pemugaran yang diperkirakan menelan biaya senilai Rp 700 miliar tersebut diproyeksikan selesai pada Agustus 2021.
Direktur Utama PT Sarinah (Persero), Fetty Kwartati mengatakan, pemugaran gedung akan mengikuti aturan cagar budaya. Status gedung Sarinah diusulkan sebagai cagar budaya pada 2016 oleh Tim Ahli Cagar Budaya Jakarta.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.