Dengan terowongan ini, maka jemaah Katedral yang memarkirkan kendaraan di Istiqlal tak perlu lagi menyeberang jalan.
"Selama ini untuk menyeberang kan susah. Apalagi untuk yang sudah tua. Jadi nanti parkir di basemen Istiqlal, mereka keluar mobil tinggal jalan masuk terowongan," kata Abu.
Terowongan ini direncanakan memiliki panjang 33 M dengan kedalaman 7 meter.
Abu menyebut, nantinya tampilan terowongan juga akan dibuat secantik dan semenarik mungkin.
"Pak Imam Besar ingin tidak hanya lubang seperti lubang tikus. Pak Imam Besar berpesan ke arsiteknya agar dibuat menarik sehingga orang tertarik lewat situ. Mungkin dibuat gambar-gambar, nanti bisa foto-foto di situ. Orang bisa duduk-duduk, bisa berdialog," ujarnya.
Selain terowongan silaturahim, akan dibangun juga plaza yang menghubungkan Istiqlal dengan Monumen Nasional.
Menurut Abu, plaza ini akan tersambung dari sisi selatan Istiqlal ke pintu Monas yang dekat stasiun Gambir.
"Biasanya kan orang rekreasi di Monas. Mereka yang Muslim mau shalat tinggal jalan. Yang Nasrani juga bisa jalan jalan dulu baru ibadah," kata Abu.
Pembangunan terowongan dan plaza ini saat ini masih dalam tahap pengkajian, namun sudah disetujui Presiden Joko Widodo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.