Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Bekasi Disebut Paling Taat Protokol Kesehatan di Jabar, Ini Respons Wali Kota

Kompas.com - 19/01/2021, 12:38 WIB
Walda Marison,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengaku mengapresiasi predikat kota paling taat protokol kesehatan yang diberikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

"Kita mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada pak Gubernur Jawa Barat yang telah menyampaikan bahwa Kota Bekasi punya kedisiplinan, kepatuhan terhadap protokol kesehatan," kata Effendi, Selasa (19/1/2021).

Sebelumnya, Ridwan Kamil menyebut, kepatuhan warga Kota Bekasi paling tinggi terkait pemakaian masker dan menjaga jarak.

"Berdasarkan survei mingguan yang dilakukan oleh ribuan polisi, tni dan satpolpp yang bertugas memonitor dan melaporkan prokes di ruang publik via apps khusus," tulis Ridwan Kamil dalam akun Instagram pribadinya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Ridwan Kamil (@ridwankamil)

Menurun pria yang akrab disapa Pepen itu, predikat tersebut didapatkan tak lepas dari kebiasaan masyarakat yang selalu terapkan protokol kesehatan saat beraktivitas.

Baca juga: Warga Depok Disebut Paling Tak Patuh Jaga Jarak, Data Ridwan Kamil Dipertanyakan

Walau sudah mendapatkan predikat tersebut, Pepen mengaku tak akan kendur dalam menerapkan protokol kesehatan pada warganya.

Penegakan hukum sesuai Perda Covid dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tetap akan diberlakukan selama pandemi.

"Kami tracing, preventif terus kami melakukan sosialisasi termasuk law enforcement terhadap perda tentang ATHB masyarakat produktif aman Covid-19," kata Pepen.

Kembali jadi zona merah

Walau ditetapkan sebagai kota paling taat protokol kesehatan se-Jawa Barat, Kota Bekasi kembali ditetapkan sebagai zona merah Covid-19.

Predikat itu diberikan setelah kasus Covid-19 melonjak beberapa hari terakhir.

Namun demikian, Pepen berharap masyarakat tak fokus pada predikat zona merah, melainkan jumlah pasien yang telah dinyatakan sembuh.

"Kita jangan lihat zona merahnya tetapi pertama dilihat angka kesembuhannya dan kedua rendahnya angka kematian," kata Pepen.

Baca juga: Bekasi Jadi Zona Merah Covid-19 Lagi, Ini Kata Wali Kota

Jumlah kasus Covid-19 di Kota Bekasi yang tercatat hingga Senin (18/1/2021) kemarin, sebanyak 19.344.

Jumlah pasien yang masih dirawat tercatat sebanyak 1.588 orang, naik 472 pasien dibanding hari sebelumnya.

Selain itu, angka kesembuhan juga naik 283 pasien menjadi 17.429 pasien. Sedangkan jumlah kematian masih tetap di angka 327 pasien.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com