Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Sakit di Jakarta Penuh, Wisma Atlet Kesulitan Rujuk Pasien Covid-19 Gejala Berat

Kompas.com - 26/01/2021, 13:29 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Mayor Jenderal TNI dokter Tugas Ratmono, mengakui pihaknya kesulitan merujuk pasien gejala berat ke rumah sakit rujukan Covid-19.

Sebab, ICU rumah sakit rujukan Covid-19 di Jakarta terus penuh belakangan ini.

"Ini yang tidak mudah. Karena kami pahami di ICU RS rujukan juga sangat-sangat sulit akhir-akhir ini," kata Tugas dalam talkshow di YouTube BNPB yang dikutip Kompas.com, Selasa (26/1/2021).

Baca juga: UPDATE: Pasien Covid-19 di RS Wisma Atlet Kemayoran Berkurang, Kini 4.078 Orang

Oleh karena itu, Tugas mengaku pihak RS Wisma Atlet akan berupaya merawat pasien gejala berat dengan keterbatasan fasilitas yang dimiliki.

Meski sejak awal tak didesain untuk menampung pasien gejala berat, namun tugas itu tetap harus dilakukan mengingat sudah penuhnya ICU RS rujukan Covid-19 di Ibu Kota.

"Kami mengoptimalkan yang ada di Wisma Atlet untuk melaksanakan pelayanan ICU," kata Tugas.

Masalahnya, Wisma Atlet tak memiliki fasilitas selengkap RS rujukan Covid-19. Sebagai RS Darurat, RS Wisma Atlet hanya memiliki tempat tidur ICU transisi, high care unit (HCU), dan intermediate care unit (IMCU).

Ketiga fasilitas itu standarnya di bawah tempat tidur ICU di RS rujukan Covid-19.

Baca juga: Penuhnya TPU untuk Jenazah Pasien Covid-19 dan Lahan Baru di Jakarta...

Oleh karena itu, merujuk pasien gejala berat ke RS lain sangat diperlukan agar bisa mendapat pelayanan optimal.

"Jika ada yang perlu dirujuk dan sudah ada tempatnya, kami rujuk. Kalau tidak, konsekuensinya kami dengan tim ICU betul-betul mengoptimalkan di sana," kata dia.

Pemprov DKI Jakarta pada 24 Januari 2021 menyampaikan data ketersediaan tempat tidur isolasi untuk pasien Covid-19 yang bersisa hanya 14 persen.

Dari 8.055 tempat tidur yang disediakan, yang sudah terisi pasien Covid-19 sebanyak 6.954 unit, atau 86 persen dari seluruh kapasitas tempat tidur isolasi di 101 rumah sakit rujukan Covid-19.

Angka kritis juga terjadi pada ketersediaan tempat tidur di ruang Intensive Care Unit ( ICU).

Pada tanggal yang sama, tempat tidur ICU di Jakarta terisi 84 persen dari total kapasitas yang ada.

Kini, ada 921 pasien Covid-19 yang dirawat di ICU dari total ketersediaan tempat tidur berjumlah 1.097 tempat tidur.

Meski berdasarkan data masih ada kapasitas tersisa, namun sejumlah masyarakat mengeluhkan sulitnya mendapat pelayanan RS.

Baca juga: Pemprov DKI Akan Tambah 1.941 Tempat Tidur Isolasi Pasien Covid-19

Sementara itu, sampai Selasa (26/1/2021) kemarin, masih ada penambahan 2.451 kasus baru Covid-19 di ibu kota.

Dengan tambahan kasus tersebut, maka total kasus Covid-19 di Jakarta menjadi 252.266 kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 224.071 orang telah dinyatakan sembuh dengan tingkat kesembuhan mencapai 88,8 persen.

Sementara itu, sebanyak 4.063 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian sebesar 2,8 persen.

Adapun jumlah kasus aktif di Ibu Kota turun sebanyak 92 kasus. Dengan demikian, saat ini ada 24.132 pasien yang masih dirawat atau isolasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com