Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpinan Komisi E Nilai Pemprov DKI Tak Miliki Langkah Konkret Penanganan Covid-19

Kompas.com - 28/01/2021, 12:42 WIB
Singgih Wiryono,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo menilai, Pemprov DKI Jakarta tidak memiliki langkah konkret penanganan Covid-19.

Anggara menyinggung pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan memperkuat Satgas Covid-19 di tingkat RT/RW.

Namun, menurut dia, pernyataan tersebut tidak disertai seperti apa langkah konkret di lapangan.

"Belum terdapat penjelasan mengenai langkah-langkah konkret maupun kebijakan-kebijakan baru yang akan ditempuh untuk memperkuat Satgas," kata Anggara melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Kamis (28/1/2021).

Baca juga: Penuhnya TPU untuk Jenazah Pasien Covid-19 dan Lahan Baru di Jakarta...

Kondisi tersebut, kata dia, diperparah munculnya klaster keluarga.

Itulah sebabnya, lanjut politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini, Pemprov DKI Jakarta dinilai lamban dalam penanganan kasus klaster keluarga.

"Fraksi PSI mengkritik Pemprov DKI Jakarta atas lambatnya penanganan klaster keluarga, terutama di tingkat RT/RW," ujar Anggara.

Dia menjelaskan, dari data Dinas Kesehatan DKI Jakarta 20 Januari 2021, terdapat 566 klaster keluarga dan menyumbang 44 persen penularan Covid-19 di Jakarta.

"Dan berdasarkan tren kenaikan kasus yang terjadi selama sepekan terakhir, jumlah ini diperkirakan akan terus naik," tutur dia.

Baca juga: Cerita Dokter di RS Wisma Atlet, Jungkir Balik karena Klaster Liburan...

Itulah sebabnya penanganan Covid-19 dinilai masih bermasalah, terutama di tingkat RT-RW di DKI Jakarta.

Data terbaru 27 Januari 2021, angka kumulatif kasus Covid-19 DKI Jakarta mencapai 256.416 kasus.

Dari jumlah tersebut, terdapat 229.981 pasien dinyatakan sembuh, 22.301 pasien masih dalam perawatan, dan 4.134 pasien meninggal.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria sebelumnya mengklaim bahwa penanganan Covid-19 di DKI Jakarta tergolong cukup baik.

Riza menyebutkan, angka kematian akibat Covid-19 di DKI Jakarta terus menurun hingga kini berada di angka 1,6 persen.

Baca juga: Wagub DKI Klaim Penanganan Covid-19 di Jakarta Cukup Baik sehingga Angka Kematian Turun, Ini Faktanya

"Sesungguhnya di Jakarta ini penanganannya cukup baik ya, dibuktikan dengan angka kematian terus menurun sampai sekarang mencapai 1,6 persen," kata Riza dalam keterangannya, Rabu (27/1/2021).

Namun, Riza tidak menjelaskan penurunan angka kematian akibat Covid-19 tersebut.

Berdasarkan data di situs web http://corona.jakarta.go.id/ per 26 Januari 2021, ada 1,6 persen pasien Covid-19 meninggal dunia atau sebanyak 4.108 orang.

Selain itu, Riza juga mengatakan bahwa persentase pasien yang sembuh dari Covid-19 meningkat.

"Angka kesembuhannya juga meningkat di angka 89,2 persen," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com