Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Bulan Pandemi Covid-19, Pelaku Usaha Gulung Tikar hingga Pegawai Bioskop Jemput Bola Cari Penonton

Kompas.com - 03/02/2021, 17:45 WIB
Rindi Nuris Velarosdela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak Maret 2020 telah menyebabkan kesulitan ekonomi bagi para pelaku usaha. Ada pelaku usaha yang harus gulung tikar, ada pula pelaku usaha yang harus alih profesi demi menyambung hidup.

Raja Pisang Nugget Tutup

Salah satu usaha yang harus gulung tikar karena terdampak pandemi Covid-19 adalah Raja Pisang Nugget. Sang pemilik usaha, Anggita Prima (29), mengatakan, Raja Pisang Nugget akan tutup mulai 6 Februari 2021.

Anggi menjelaskan, jumlah pelanggannya mulai merosot sejak pandemi melanda Tanah Air. Dia bahkan kesulitan mendapatkan pisang dari supplier.

"Sebenarnya ini sudah mulai berkurangnya dari awal (masuk virus) Corona tuh pas PSBB, kita tutup 3 bulan pertama pandemi. Pas buka lagi makin lama pembeli makin kurang," kata Anggi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (2/2/2021).

Baca juga: Raja Pisang Nugget Terhantam Pandemi Covid-19: Dulu Populer, Kini Gulung Tikar

Sebelum mengumumkan gulung tikar, Raja Pisang Nugget sempat menjadi jajanan kekinian warga Jakarta. Usaha yang berdiri sejak Desember 2015 itu awalnya dibuka di food court kawasan Tebet, Jakarta Selatan.

Kemudian, outlet Raja Pisang Nugget berpindah ke kediaman Anggi di Jalan Rajawati Timur, Pancoran, Jakarta Selatan. Di sanalah, awal mula Anggi memproduksi dan menjual pisang nugget secara online.

Menurut Anggi, masa kejayaan Raja Pisang Nugget dimulai tahun 2017 hingga 2019. Kala itu, dalam satu hari, Raja Pisang Nugget mampu memproduksi 300 boks dengan keuntungan mencapai Rp 5 juta per hari.

Namun, Anggi terpaksa menutup usahanya karena pemasukan Raja Pisang Nugget mulai menurun drastis selama setahun terakhir. Bahkan, usaha Anggi itu terus merugi akibat pandemi Covid-19.

Baca juga: Umumkan Tutup Usaha, Raja Pisang Nugget Banjir Pesanan dari Pelanggan

50 Persen Warteg di Jabodetabek Gulung Tikar

Pandemi Covid-19 juga berdampak pada pemilik warteg di Jabodetabek. Tempat makan yang identik dengan rakyat kecil itu karena harganya yang bersahabat, kini harus tutup akibat pandemi Covid-19.

Ketua Koordinator Komunitas Warung Tegal Nusantara (Kowantara) Mukroni mengatakan, sekitar 50 persen atau 20.000 unit warteg di Jabodetabek bakal gulung tikar tahun ini. Selama tahun 2020, sekitar 25 persen dari total warteg di Jabodetabek sudah gulung tikar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com