Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Istri Diduga Bakar Suami di Ciputat: Korban Kritis, Pelaku Melarikan Diri

Kompas.com - 05/02/2021, 06:53 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Samsudin, warga Serua Indah, Ciputat, Tangerang Selatan, meregang nyawa di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati, Jakarta Selatan.

Pria berusia 47 tahun itu mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya karena diduga dibakar oleh istrinya sendiri pada Kamis (4/2/2021).

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Tangerang Selatan AKP Angga Surya Saputra mengungkapkan, peristiwa tersebut terjadi Kamis dini hari sekitar pukul 02.30 WIB.

"Diduga istri membakar suami. Jadi suaminya yang dibakar. Kejadian dini hari," ujar Angga saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis malam.

Kejadian itu pertama kali diketahui oleh warga setempat yang melihat kobaran api dan kepulan asap di atas rumah korban, tepatnya dari bagian kamar.

Baca juga: Istri Diduga Bakar Suami di Ciputat, Korban Kritis di Rumah Sakit

Warga pun berusaha memanggil Samsudin beserta keluarga yang diduga berada di dalam bangunan tersebut untuk memastikan hal yang terjadi.

Tak lama kemudian, warga melihat Samsudin yang berusaha keluar dari dalam rumah dengan kondisi tubuh sudah terbakar.

"Diketahui sekitar pukul 02.30 WIB. Jadi ketika korban keluar itu sudah terbakar," ungkapnya.

Istri diduga melarikan diri, suami kritis

Setelah mendapatkan laporan terkait peristiwa tersebut, polisi langsung mengecek tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan sejumlah warga di lokasi.

Berdasarkan keterangan sementara, istri korban yang diduga menjadi pelaku pembakaran tidak ditemukan di lokasi usai kejadian.

Terduga pelaku disebut melarikan diri usai membakar Samsudin.

"Iya (diduga melarikan diri). Pelaku juga enggak ada di lokasi, menurut warga di sana sudah enggak ada usai kejadian," ungkap Angga.

Baca juga: Istri Diduga Bakar Suami di Ciputat, Polisi Temukan Botol Minyak Tanah

Belum diketahui pasti motif pelaku membakar suaminya karena dia belum diketahui keberadaannya.

Sementara itu, korban masih dalam kondisi kritis di RSUP Fatmawati sehingga belum bisa dimintai keterangan.

"Motif belum tahu karena korban masih dalam perawatan. Kami tidak etis meminta keterangan sekarang," kata Angga.

Ditemukan botol berisi minyak tanah

Dari hasil pemeriksaan di TKP, tepatnya di kamar korban yang berada di lantai dua rumah, polisi menemukan sejumlah barang bukti.

Salah satunya, kata Angga, plastik berisi botol bekas air mineral berisi minyak tanah.

Polisi menduga bahwa barang tersebut merupakan peralatan yang digunakan untuk membakar Samsudin.

"Kami temukan plastik berisi botol bekas, diduga isinya minyak tanah," kata Angga.

Kesaksian warga, korban mengaku dibakar istri

Aslimun, warga yang pertama kali mengetahui peristiwa itu, menceritakan bahwa dia sempat memanggil Samsudin seraya memintanya keluar dari dalam rumah.

Samsudin pun sempat merespons panggilan Aslimun dan akhirnya terlihat sedang berusaha keluar dengan kondisi sekujur tubuh mengalami luka bakar.

"Langsung saya tolongin korban, saya panggil namanya, 'Su, Su, kamu di mana?' Ya karena semuanya gelap, (korban) sudah di bawah," kata Aslimun dikutip Tribun Jakarta, Kamis.

"Saya Mun yang kena kebakar," kata Aslimun menirukan ucapan Samsudin saat kejadian.

Warga yang melihat Samsudin langsung mengantar dia ke rumah sakit agar segera mendapatkan perawatan. Sejumlah warga lainnya berusaha memadamkan api.

Baca juga: Istri Diduga Bakar Suami di Rumah Ciputat, Ini Cerita Tetangga yang Menolong

Saat itu, kata Aslimun, warga tidak menemukan sang istri di lokasi kejadian.

Mereka hanya menemukan anak Samsudin beserta sepupunya sedang menangis di dekat ruang yang terbakar.

"Istrinya kabur, setelah kejadian enggak ada, enggak ngelihat orangnya," ungkap Aslimun.

Aslimun mengungkapkan, Samsudin sempat mengaku bahwa dia dibakar oleh sang istri sendiri.

Hal itu dikatakan kepada sejumlah warga yang mengantar dia ke rumah sakit.

"Tapi waktu di rumah sakit, ngomong sama yang nganterin, 'Istri yang bakar saya,'" kata Aslimun.

Meski begitu, Angga mengaku bahwa polisi masih terus melakukan pendalaman untuk mengungkap kasus tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Ngaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Ngaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com