Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Bulan Berlalu, Keluarga Korban Pembunuhan di Pondok Aren Minta Pelaku Segera Ditangkap

Kompas.com - 09/02/2021, 20:45 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belum terungkap kasus dugaan pembunuhan yang dialami HY (31) di kawasan Kampung Kebantenan, Pondok Aren, Tangerang Selatan, menjadi penantian panjang bagi keluarganya.

Sudah hampir enam bulan berlalu atau sejak 25 Agustus 2020, terduga pelaku belum juga ditangkap.

Harapan pun terus membayangi orangtua dari korban dari hari ke hari agara polisi segera menangkap pelaku. 

"Sebagai orangtua (menyampaikan) itu pelaku secepatnya saja harus ditangkap. Kemudian diberikan hukuman yang setimpal. Hukuman mati," ujar Paman Korban, Ano saat dihubungi, Selasa (9/2/2021).

Baca juga: Polisi Diminta Segera Ungkap Pembunuhan Wanita Terbungkus Kain di Pondok Aren

Ano menceritakan, keluarga korban termasuk dirinya masih tak menyangka peristiwa pembunuhan dialami oleh putrinya.

Pasalnya, seorang pria yang terkahir bersama korban sebelum ditemukan tewas itu merupakan kekasih dari korban dan juga tak lain dari rekan kerja Ano.

"Kalau masalah itu (miliki hunungan dengan korban) tidak tahu juga saya. Tapi yang pelaku itu teman kerja saya juga. Saya juga tidak menyangka," kata Ano.

Namun Ano tak banyak mengetahui tentang pria yang menghilang setelah korban ditemukan tewas itu.

Baca juga: Pembunuh Berdarah Dingin Setiabudi 13 dan Teka-teki Jejak yang 40 Tahun Tak Terungkap

Hanya saja selama berkarja bersama, Ano mengetahui kalau pria tersebut asal Pemalang, Jawa Tengah.

"Asli Pemalang. Sudah disampaikan ke polisi. Itu juga pas kejadian itu katanya lansung melacak ke sana, cuma belum tertangkap katanya lari ke hutan dengar informasinya," katanya.

Untuk diketahui, keberadaan jasad HY pertama kali diketahui Selasa (25/8/2020) sekitar pukul 17.30 WIB.

Saat itu, beberapa warga sekitar mencium bau tidak sedap dari rumah kontrakan tersebut.

Warga kemudian mencoba memeriksa sumber bau tersebut. Karena pintu kontrakan terkunci, warga masuk melalui jendela.

Baca juga: Mutilasi Bekasi dan Memori Kelam tentang Ryan Jombang

Setelah itu, warga langsung melaporkan temuan tersebut kepada polisi. Petugas yang datang ke lokasi membuka paksa pintu dan melakukan pemeriksaan.

Saat diperiksa, ditemukan mayat perempuan tanpa busana dalam kondisi diikat dan dibungkus kain hitam. Kemudian dilapisi lagi dengan selimut dan dilakban.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com