Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Keikhlasan Musa, Sopir Angkot yang Dibayar Rp 200 oleh Penumpangnya

Kompas.com - 10/02/2021, 07:28 WIB
Rindi Nuris Velarosdela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Baru-baru ini dunia maya dihebohkan dengan beredarnya sebuah video sopir angkot yang hendak dibayar Rp 200 oleh penumpangnya.

Dalam rekaman video yang beredar di media sosial, sopir angkot tampak sudah tua. Dia sempat beradu argumen dengan sang penumpang yang hendak membayarnya Rp 200.

Penumpang tersebut duduk di jok depan, sementara perekam video merupakan penumpang yang duduk di jok belakang.

Penumpang tersebut terdengar menolak membayar ongkos yang disebutkan oleh sang sopir. Awalnya, sang penumpang memberikan uang sebesar Rp 5.000.

Kemudian, sopir angkot memberikan uang kembalian sebesar Rp 3.000. Namun, sang penumpang menolak uang kembalian tersebut.

Baca juga: Sopir Angkot Kabur Usai Mobilnya Terbalik dan Sebabkan 2 Penumpang Tewas

"Ini Rp 3.000," kata sopir angkot.

"Enggak Rp 3.000 dong," balas penumpang angkot.

"Berapa maksudnya saya kembaliinnya?" tanya sopir angkot.

"Ya Rp 4.800," jawab kembali si penumpang.

"Astagfirullahaladzim. 200 perak berarti?" balas si sopir angkot.

"Ya iya dari situ," ujar si sopir angkot.

Mendengar jawaban penumpang yang hanya ingin membayar Rp 200, sang sopir pun pasrah. Dia kemudian mengikhlaskan sang penumpang tidak membayar ongkos perjalanan.

Baca juga: Kisah Sopir Angkot di Kendari Bawa Bayi Sambil Narik Penumpang, Videonya Viral

"Ya sudah enggak usah bayar. Enggak apa-apa," balas si sopir angkot.

"Ya sudah," kata si penumpang.

Kompas.com kemudian menelusuri keberadaan sopir angkot yang terekam dalam video itu. Sopir angkot itu diketahui bernama Musa.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com