BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengimbau para aparatur sipil negara (ASN) yang pernah terpapar Covid-19 untuk mendonasikan plasma konvalesen.
Menurut pria yang akrab disapa Pepen itu, ada 5.000 ASN yang memenuhi kriteria untuk menjadi donor plasma konvalesen.
"Kan ada 26.000-an yang terindentifikasi terdaftar sebagai terpapar, 5.000 orang yang memenuhi kriteria itu ya kami itu imbau (jadi donor plasma konvalesen)," kata Pepen, Rabu (10/2/2021).
Menurut Pepen, satu orang bisa menyumbangkan plasma sebanyak 600 cc. Jumlah tersebut cukup untuk didonasikan kepada tiga pasien.
Baca juga: Bekasi Barat Jadi Kecamatan dengan Kasus Aktif Covid-19 Terbanyak di Kota Bekasi
Jika 5.000 orang tersebut bersedia mendonasikan plasma konvalesen, maka 15.000 pasien bisa mendapatkan donasi plasma itu.
Namun demikian, tak semua ASN mau mendonasikan plasma darahnya.
"Ada yang memenuhi (persyaratan), tapi enggak mau (jadi donor). Ada yang mau, tapi enggak terpenuhi persyaratannya," kata Pepen.
Masalah lain pun datang dari segi fasilitas. Untuk saat ini, PMI Kota Bekasi hanya memiliki satu alat pengambilan plasma Kovalesen.
Baca juga: Mulai Maret 2021, PMI Kota Bekasi Layani Donor Plasma Konvalesen
Satu alat dianggap kurang karena dalam sekali proses donasi dapat memakan waktu tiga jam.
"Satu orang bisa makan waktu tiga jam, berarti satu hari delapan orang karena 24 jam," ucap Pepen.
Pepen berharap alat tersebut bisa ditambah agar proses donasi plasma konvalesen bisa dilakukan dengan maksimal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.