Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta "Mendadak Bandeng" saat Imlek, Ada Apa?

Kompas.com - 10/02/2021, 18:05 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjualan ikan bandeng di Jakarta mendadak meningkat menjelang perayaan Imlek, atau Tahun Baru China.

Hal ini terlihat dari munculnya pedagang bandeng "musiman".

Mereka banyak ditemukan di pasar bunga Rawa Belong, Jakarta Barat, yang seketika berubah menjadi lautan bandeng setiap Imlek tiba.

Alwi Shahab dalam bukunya "Saudagar Baghdad dari Betawi" menengarai, naiknya permintaan bandeng jelang Imlek di wilayah Ibu Kota dipengaruhi oleh kebudayaan penduduk asli Jakarta, Betawi.

Baca juga: Jelang Perayaan Imlek, Harga Bandeng di Jakarta Barat Naik Dibanding Tahun Lalu

Dalam tradisi Betawi lama, bandeng, ikan yang paling mahal pada waktu itu, kerap hadir dalam acara-acara penting, seperti lamaran.

Bandeng yang mentah dan segar dijadikan antaran dari calon menantu kepada calon mertua. Bahkan, ukuran bandeng yang dibawa bisa menentukan kelanjutan kisah perjodohan.

Sementara itu, tradisi menyantap ikan pada malam Tahun Baru China merupakan hal yang lumrah dilakukan.

Pasalnya, "ikan" dalam bahasa Mandarin memiliki bunyi yang mirip dengan kata "yu" yang berarti rezeki.

Ikan dianggap melambangkan rezeki yang baik untuk tahun mendatang, sebagaimana dilansir Kompas.id.

Baca juga: Perayaan Imlek di Kelenteng Tertua Tangerang, Imbauan Ibadah di Rumah hingga Tanpa Barongsai

Mendadak bandeng di Rawa Belong

Berdasarkan catatan Kompas.com, kawasan Rawa Belong yang biasanya dipenuhi penjual bunga berubah menjadi lautan bandeng pada 3 atau 4 hari menjelang Imlek.

Ikan bandeng yang dijual biasanya adalah bandeng hasil budidaya yang ukurannya jauh lebih besar dibanding bandeng laut.

Salah seorang pedagang bandeng musiman di Rawa Belong, Rojali, mengatakan, harga bandeng jumbo bisa mencapai Rp 65.000-Rp 75.000 per kg.

Sedangkan bandeng biasa dijual seharga Rp 25.000 per kg.

Baca juga: Beda Imbauan Ibadah Perayaan Imlek 2021 di Dua Kelenteng Tua di Glodok

Bandeng jumbo tersebut ia dapatkan dari hasil "berburu" di Muara Angke, Jakarta Utara.

"Otomatis 3-4 hari ini, saya dan anak belanja ke Muara Angke untuk mencari ikan bandeng jumbo 1-2 kuintal," kata Rojali.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com