Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Stara, Ibu Hamil di Era Pandemi: Jarang Kontrol dan Cemas Bayi Dites Swab

Kompas.com - 15/02/2021, 16:43 WIB
Theresia Ruth Simanjuntak

Penulis

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sempat memperkirakan terjadinya baby boom atau meledaknya angka kelahiran di Indonesia akibat pandemi Covid-19.

Menurut Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, bekerja dari rumah (work from home) selama pandemi menjadi salah satu pemicu terjadinya fenomena baby boom.

"Sangat mungkin korelasinya, karena ketika suami-istri jadi satu di rumah dan 'stay at home', tidak dimungkiri kontak seksual akan terjadi dan ini hal lumrah yang manusiwi," ujar Hasto kepada Antaranews pada Mei 2020.

Baca juga: Pemprov DKI Ingin Pakai Gedung Disdik untuk Tempat Isolasi Pasien Covid-19 Hamil

Sementara itu, Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN Eni Gustina menambahkan, baby boom bisa mencapai 500 ribu kehamilan.

"Diperkirakan akan terjadinya baby boom sekitar 375 ribu sampai 500 ribu kehamilan," kata Eni pada akhir Agustus 2020, dikutip dari Antaranews.

Stara Anna, warga Pondok Aren, Tangerang Selatan, membagikan kisahnya sebagai ibu hamil di era pandemi.

Saat ini, Stara tengah mengandung anak kedua. Kehamilannya sudah memasuki bulan keenam.

Dia mengaku tidak rutin mengontrol kandungannya sesering saat tengah hamil anak pertama yang kini berusia belum genap 2 tahun.

"Dari pertama tahu hamil sampai sekarang, baru dua kali (kontrol ke dokter kandungan). Pertama, pas akhir trimester 1 sekitar minggu ke-12 buat cek perkembangan janin dan kalau ada kelainan. Yang kedua pas awal trimester 2, sekitar minggu ke-20 buat cek kelengkapan organ," kata Stara kepada Kompas.com, Senin (15/2/2021).

'Waktu hamil anak pertama, ceknya benar-benar tiap satu bulan sekali," lanjutnya.

Dijelaskan Stara, pandemi Covid-19 menjadi salah satu alasan ia tidak rutin mengontrol kandungan.

"(alasan) utamanya karena pandemi ini sih, jadi ingin seminim mungkin ke rumah sakit. Alhamdulillah, hamilnya tidak ada yang aneh. Bayinya juga anteng, jadi lebih santai bawaannya," ujar Stara.

Stara tak menampik bahwa ekonomi juga menjadi alasan lainnya. Dia memilih menggunakan asuransi dari kantor ketimbang memakai BPJS Kesehatan.

"Waktu bayi pertama, check up dikover BPJS, tapi ya harus sabar antrinya. Sedangkan bayi kedua ini pakai asuransi rawat jalan kantor. Artinya, waktu tunggu dokter bisa lebih singkat, fasilitas lebih nyaman. Jadi, saya enggak perlu berlama-lama di rumah sakit," paparnya.

Baca juga: Kemenkes: Vaksinasi Covid-19 untuk Ibu Hamil Ditunda

Menjadi ibu hamil di era pandemi, diakui Stara, punya tantangan tersendiri. Terlebih, ia juga berstatus sebagai karyawati.

"Di trimester pertama, (kehamilan) terasa lebih engap karena harus pakai masker terus dan mobilitas masih tinggi. Saya masih masuk shift di kantor dengan kapasitas 50 persen. Alhamdulillah, kantor pengertian. Karyawan yang hamil dianjurkan WFH. Saya sudah full WFH sejak Januari lalu setelah sounding ke kantor pas Desember 2020," kata Stara.

"Tapi, di trimester 2 ini sudah merasa normal walau masih maskeran karena memang frekuensi keluar rumah sudah lebih sedikit juga," tambahnya.

Kehamilan di era pandemi pun membuat Stara lebih ekstra menjaga kebersihan.

"Setiap habis keluar rumah, langsung mandi, barang-barang wajib disemprot disinfektan, rutin cuci tangan sama pakai hand sanitizer. Jadi lebih bersih karena sadar apa yang saya makan dan pegang juga bisa nyampe ke bayi di perut. Selain itu, anak pertama juga masih nemplok banget sama saya," jelasnya.

Kecemasan jelang melahirkan

Stara mengungkapkan, dirinya lebih cemas menjelang melahirkan ketimbang selama menjalani kehamilan anak keduanya.

"Cemasnya lebih ke nanti menjelang lahiran dan setelahnya. Karena, untungnya, dua anak saya ini sangat kooperatif dengan ibunya dalam arti enggak pernah bikin mual, pusing, muntah, dan sebagainya," ucap Stara.

Kecemasan pertama, Stara menjelaskan, berkaitan dengan keinginannya untuk melahirkan secara normal setelah melakukan operasi caesar pada kelahiran anak pertama.

"Saya tuh berharap bayi nomor dua ini lahirannya VBAC (lahir normal setelah caesar). Jadi, sepertinya di pemeriksaan berikutnya, saya akan ganti dokter ke dokter yang memang sudah pernah menjalankan proses VBAC itu karena tidak semua dokter mau," paparnya.

Kecemasan berikutnya adalah saat melahirkan, termasuk apakah nantinya sang bayi harus menjalani tes swab.

"Saya lebih cemas pas lahiran, misalnya apakah harus pakai masker, kan engap. Lalu, boleh atau tidak (melahirkan) ditemani suami, dan apakah bayinya saat sudah lahir harus di-swab atau bagaimana," ujar Stara.

"Kalau baca beberapa berita, iya (bayi baru lahir) di-swab. Kalau ditemani suami bisa jika kelahiran normal. Kalau caesar kayaknya enggak bisa, tergantung rumah sakitnya," tambahnya.

Baca juga: Yang Perlu Dipahami Ibu Hamil dan Menyusui soal Vaksin Covid-19

Ketimbang merasa cemas, Stara pun berusaha tetap berpikir positif demi dirinya dan calon bayi.

"Supaya tetap positif, saya lebih ikuti insting. Enggak maksain fisik. Misalnya, capek masak, ya pesan antar saja. Dibawa simple dan happy saja. Sering main sama anak dan bapaknya juga bikin bahagia, jadi ada support system," ucapnya.

Stara pun menyarankan beberapa hal kepada sesama ibu hamil (bumil).

"Pesan saya, bumil perlu cek sumber dulu ketika membaca berita enggan menyenangkan soal kehamilan di masa pandemi. Itu hanya nambah pikiran saja. Tanya ke ahlinya, karena jika cuma tanya ke sesama ibu hamil, pengalaman hamil tiap orang kan berbeda. Tidak bisa disamain persepsinya," ujar Stara.

"Bikin senang diri sendiri, misalnya movie marathon kek, apa kek. Pokoknya jangan stres. Juga, lebih jaga kebersihan termasuk tentunya makanan, minum vitamin, terapkan 3M, seminim mungkin keluar rumah," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari Sebelas RT di Tanah Tinggi Masuk dalam Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari Sebelas RT di Tanah Tinggi Masuk dalam Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Megapolitan
Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com