Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Vaksinasi Covid-19 Pedagang Pasar di Tangsel: Jumlah Peserta Berkurang, Sosialisasi Belum Dilakukan

Kompas.com - 19/02/2021, 08:04 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Vaksinasi Covid-19 tahap kedua untuk pedagang dan pegawai pasar tradisional maupun modern di wilayah Tangerang Selatan dijadwalkan berlangsung pada akhir Februari 2021.

Pedagang dan pegawai pasar menjadi sasaran penerima vaksin prioritas lantaran tingkat interaksi dan potensi tertular Covid-19 yang cukup tinggi.

Pemerintah Kota Tangerang Selatan pun mengaku sudah mulai melakukan persiapan, salah satunya adalah mendata pedagang maupun pegawai pengelola pasar yang menjadi sasaran vaksinasi.

Baca juga: Pemkot Tangsel Masih Godok Teknis Pendaftaran Peserta Vaksinasi Covid-19 Tahap Kedua

Juru Bicara Satuan Gugus Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Tangerang Selatan Tulus Muladiyono menjelaskan, Dinas Kesehatan sudah berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) untuk mendata pedagang di pasar tradisional maupun modern.

"Interaksi mereka tinggi, sedangkan dia kan penjual bahan pokok. Itu menjadi prioritas yang harus dilakukan (vaksinasi). Terus pertemuan atau mobilisasi dari komunitas pasar ini kan dari mana-mana," kata Tulus di Balai Kota Tangerang Selatan, Senin (15/2/2021).

Berdasarkan data terakhir yang dilaporkan, kata Tulus, terdapat kurang lebih 10.000 pedagang yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 di seluruh pasar wilayah Tangerang Selatan.

Jumlah tersebut pun masih bisa bertambah, karena pedagang di area luar pasar atau mereka yang tidak memiliki toko belum seluruhnya terdata.

Tulus menegaskan bahwa vaksinasi itu akan menyasar seluruh pedagang pasar, walaupun tidak memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Tangerang Selatan.

"Kalau kemarin ada 10.000-an dari Deperindag, saya minta di-update lagi. Karena misalnya, orang yang enggak punya lapak atau kios di pinggir jalan gimana, sedangkan dia di situ berjam-jam," kata Tulus.

Jumlah data peserta berubah

Namun, jumlah peserta vaksinasi dari kalangan pedagang dan pegawai pasar itu berbeda dengan data yang disampaikan Disperindag Tangerang Selatan.

Kadisperindag Tangerang Selatan Maya Mardiana mengatakan, sekitar 5.600 pedagang di pasar tradisional dan modern akan menjadi peserta vaksinasi Covid-19 tahap kedua.

Selain pedagang, vaksinasi juga akan menyasar pegawai atau pengelola pasar yang jumlahnya mencapai 600 orang.

Baca juga: 6.200 Pedagang dan Pegawai Pasar di Tangsel Bakal Divaksin Covid-19 Tahap Kedua

"Kurang lebih 5.600 pedagang ditambah 600 pegawai atau pengelola," ujar Maya saat dikonfirmasi, Kamis (18/2/2021).

Saat ini, kata Maya, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Tangerang Selatan untuk memulai sosialisasi agar vaksinasi Covid-19 dapat berjalan dengan lancar.

"Di pasar modern dan tradisional menerima vaksin. Sosialisasinya bekerja sama dengan Dinas Kesehatan," ujarnya.

Kendati demiki, sejumlah pedagang mengaku belum mendapat sosialisasi berkait dengan rencana vaksinasi Covid-19 yang akan menyasar komunitas pasar.

Pedagang sebut belum ada sosialisasi

Pedagang buah di Pasar Ciputat, Erwin mengatakan, sampai saat ini belum mendapat informasi mengenai waktu dan tempat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk pedagang.

Dia juga tidak mengetahui persyaratan apa yang harus dipenuhi oleh pedagang yang menjadi peserta vaksinasi Covid-19.

"Belum, belum tahu, sosialisasi belum," ujar Erwin, melansir Tribun Jakarta,

Senada dengan Erwin, pedagang daging ayam di Pasar Ciputat, Hori, mengaku belum mengetahui adanya rencana vaksinasi Covid-19 untuk para pedagang.

Baca juga: Dinkes Tangsel Akui Belum Sosialisasi Vaksinasi Covid-19 kepada Pedagang Pasar

Dia juga mengatakan belum ada sosialisasi dari pemerintah kota, khususnya di Pasar Ciputat yang menjadi tempat dia berdagang.

Enggak tahu, enggak ada sosialisasi," kata Hori.

Berbeda dengan Erwin dan Hori, salah satu pedagang pakaian di Pasar Ciputat yang enggan disebutkan namanya mengaku sudah mengetahui rencana vaksinasi Covid-19 untuk pedagang pasar.

Dia mengatakan, petugas pasar pernah melakukan pendataan pedagang Pasar Ciputat untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19.

Namun, petugas tersebut belum menginformasikan waktu dan tempat pelaksaan vaksinasi Covid-19, serta persyaratan yang harus dipenuhi oleh para pedagang.

"Ada orang pasar yang ngedata gitu, tapi kaya dipilih-pilih," ungkapnya.

Dinkes akui belum sosialisasi ke pedagang

Menanggapi hal itu, Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan mengakui bahwa mereka belum melakukan sosialisasi rencana vaksinasi Covid-19 kepada para pedagang pasar.

Pelaksana Tugas (Plt) Kadinkes Tangerang Selatan Deden Deni menjelaskan, teknis pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk para pedagang dan pegawai pasar bersama dinas terkait.

Sehingga, pihaknya belum melakukan sosialisasi secata langsung terkait vaksinasi Covid-19 kepada para pedagang.

"Iya, karena kami baru bahas dalam rapat kemarin bersama teman-teman Indag (Dinas Perindustrian dan Perdagangan). Itu kemarin kami baru koordinasi," ujar Deden saat diwawancarai, Kamis (18/2/2021).

Deden berdalih, informasi mengenai vaksinasi Covid-19 tahap kedua yang rencananya dimulai pada akhir Februari 2021 sebetulnya sudah banyak disampaikan.

Namun, pihaknya memang belum menyampaikannya secara formal dalam bentuk sosialisasi kepada para peserta vaksinasi tahap kedua, khususnya pedagang pasar.

"Sebetulnya informasi sudah, mungkin belum secara formal dalam bentuk sosialisasi," kata Deden.

Deden belum dapat memastikan kapan pihaknya bersama dinas terkait akan langsung melakukan sosialisasi ke pasar-pasar terkait vaksinasi Covid-19 yang menyasar para pedagang dan pegawai pasar.

"Ya secepatnya lah. Itu yang lagi disiapkan sama teman-teman dari Disperindag," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com