Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudin SDA: Durasi dan Titik Banjir di Jakbar Berkurang Jika Dibandingkan Tahun Lalu

Kompas.com - 19/02/2021, 18:35 WIB
Sonya Teresa Debora,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Jakarta Barat Purwanti Suryandari menyatakan, titik banjir di Jakarta Barat kini berkurang jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

"Titik banjir yang jelas berkurang. Kalau (tahun) kemarin banjir, kami harus rekap terus titiknya. Sekarang, kalau yang dulu (tahun lalu) banjir, sekarang enggak," kata Purwanti ketika dihubungi, Jumat (19/2/2021).

Tak hanya itu, durasi banjir pun menurut Purwanti berkurang.

"Misal di Patra, kemarin saya bikin saluran, alhamdulillah saat hujan sempat ada genangan, tapi sebentar, dulu lumayan lama surutnya," ungkap Purwanti.

Baca juga: 3 Kali Meluap, 9 RT di Kembangan Utara Tergenang Banjir

Hal serupa, kata Purwanti, juga terjadi di kawasan Green Garden dan Semanan.

"Semanan di RW 001 dekat Masjid Hasyim Asyari waktu 2020 tergenang paling lama. Lalu, kami bangun embung di sana dan selama hujan ini enggak ada genangan," ujar Purwanti.

"Berarti air masuk ke embung, dan di atas rusun ditaruh pompa, jadi hampir enggak ada genangan di situ sama sekali," tambahnya.

Purwanti menjelaskan bahwa banjir di kawasan Jakarta Barat disebabkan luapan kali.

"Misalnya luapan Kali Semongol daerah Tegal Alur, Kamal itu kalinya meluap karena dipengaruhi pasang surut rob, kali belum ada tanggulnya, jadi dia meluap masuk ke permukiman warga," ungkap Purwanti.

Baca juga: Warga Kembangan Utara: Sudah 4-5 Kali Banjir Bulan Ini, Sekarang Belum Ada Bantuan

Selain di kawasan Tegal Alur, banjir di Kedoya Utara juga disebabkan hal yang sama.

Purwanti kemudian mengungkapkan bahwa sebanyak 136 pompa stasioner, 50 pompa mobile, dan 16 pompa apung dikerahkan selama musim hujan tahun ini.

"Untuk petugas, operator pompa ada 500-an, satuan tugas ada 900-an," kata Purwanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com