Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Setinggi 150 Sentimeter, Jalan TB Simatupang Tak Bisa Dilalui Kendaraan

Kompas.com - 20/02/2021, 09:26 WIB
Sonya Teresa Debora,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jalan TB Simatupang Jakarta Selatan tak dapat dilalui kendaraan akibat terendam banjir setinggi 150 sentimeter pada Sabtu (20/2/2021).

Pantauan jurnalis KompasTV Abel Insani hingga pukul 08.40 WIB, genangan masih terlihat di Jalan TB Simatupang, tepatnya di depan SPBU TB Simatupang yang terletak di sebelah ruas jalan tol.

"Genangan air yang cukup tinggi sehingga tidak bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat," kata Abel, dikutip dari Kompas TV, Sabtu.

Baca juga: Digenangi Air, Jalan Kapten Tendean Tak Bisa Dilalui Kendaraan Pagi Ini

Air telah menggenangi kawasan tersebut sejak Sabtu dini hari.

Hingga pukul 08.45 WIB, belum ada petugas yang hadir di lokasi kejadian.

Sementara, warga mulai menertibkan pengguna jalan yang hendak melintasi kawasan tersebut.

"Warga bersama-sama menertibkan atau menolong pengguna jalan untuk bisa melewati jalan atau mengarahkan ke jalan lain," jelas Abel.

Baca juga: Ini Ruas Tol di Jabodetabek yang Terendam Banjir

Selain itu, ada juga beberapa kendaraan yang mogok karena terendam air.

"Ada kendaraan bermuatan besar yang terjebak di Jalan TB Simatupang sejak dini hari," jelas Abel.

Sementara itu, kemacetan sepanjang dua sampai tiga kilometer terpantau di Jalan Tol TB Simatupang, dari arah Lenteng Agung menuju Ragunan.

"Pengakuan dari warga, mereka terjebak macet sejak pagi," ungkapnya.

Adapun, kendaraan di jalan tol TB Simatupang melaju dengan kecepatan 20 sampai 30 kilo per jam.

"Menurut warga, jalan di tol ada yang tergenang air, meski sedikit juga memengaruhi arus lalu lintas," jelas Abel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com