Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tembok Pagar Rumah Milik Ibu Dino Patti Djalal Roboh dan Timpa Rumah Lain, Keluarga Dino Siap Bayar Ganti Rugi

Kompas.com - 24/02/2021, 06:52 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga di Kemang Timur XI, Bangka, Mampang Prapatan heboh dengan peristiwa tembok pagar rumah di Kavling Melati roboh dan menimpa sejumlah rumah warga di Gang Melati RT 010 RW 03, Sabtu (20/2/2021) dini hari lalu.

Belakangan diketahui, tembok pagar yang roboh itu ternyata milik ibu dari mantan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal.

Tembok pagar rumah milik ibu Dino Patti Djalal yang roboh itu menimpa beberapa rumah warga lain hingga mengalami kerusakan. Reruntuhan tembok pagar juga menyumbat saluran air sehingga mempeparah banjir di lingkungan sekitar pada Sabtu lalu itu.

Baca juga: Tembok Rumah Ibu Dino Patti Djalal yang Roboh Perparah Banjir, Puluhan Unggas Milik Warga Mati Terendam

Disebabkan hujan deras dan sumur resapan

Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan, Mustajab menyebutkan, curah hujan tinggi dan adanya sumur resapan di lahan milik ibu Dino yang berbentuk lereng membuat struktur tanah bergeser dan menyebabkan tembok pagar itu roboh.

Sumur resapan di tanah milik ibu Dino Patti Djalal yang berbentuk lereng , kata Mustajab, membuat tanah menjadi jenuh dengan air saat terjadi hujan deras.

“Kalau jenuh, itu potensi untuk sleding atau untuk longsor itu sangat tinggi, apalagi ditambah curah hujan yang sangat lebat. Itu kami tidak merekomendasikan (adanya sumur resapan),” kata Mustajab di lokasi, Selasa.

Mustajab juga menduga, adanya kolam renang di belakang rumah ibu Dino Patti Djalal membuat tanah longsor dan merobohkan tembok pagar. Mustajab menambahkan, air kolam renang bisa meresap ke tanah dan membuat tanah jenuh.

“Tidak (direkomendasikan kolam renang dekat lereng) karena ini tidak kedap. Sehingga bebannya air sendiri bisa ngeresep ke tanah, bisa buat beban struktur ini jadi basah, menjadi jenuh,” kata Mustajab.

“Kita enggak bisa jamin kolam renang ini benar kedap apa enggak. Ada kebocoran mungkin,” tambah dia.

Saluran tersumbat, banjir jadi lebih parah

Reruntuhan tembok pagar itu menyebabkan saluran air tersumbat. Dampaknya, banjir meluap. Warga menyebutkan, banjir mencapai dua meter.

“Kalau banjir ini memang sudah biasa ya, kalo hujan deras pasti banjir terus. Paling lima tahun sekali. Waktu itu tahun 2007, terakhir tahun 2020 paling parah segini 1,5 meter. Karena tembok roboh, bisa sampai dua meter kurang lebih,” ujar warga RT 010 RW 03, Puji Rahayu (39) hari Minggu lalu.

Reruntuhan dibongkar secara manual

Petugas gabungan membongkar dan mengangkat puing-puing reruntuhan tembok pagar itu secara manual. Alat berat seperti eskavator belum dapat dikerahkan karena akses jalan yang sulit.

Baca juga: Tembok Rumah Ibu Dino Patti Djalal Roboh, Penyebabnya Curah Hujan Tinggi dan Sumur Resapan di Tepi Lereng

“Untuk sementara kita secara manual dulu ya. Lihat kondisi begini. Kalo manual memang agak lama. Apalagi puing tembok ini sudah hambat PHB (saluran air),” kata Junjung, seorang warga, Senin lalu.

Keluarga Dino Patti Djalal siap beri ganti rugi

Dino Patti Djalal memastikan akan memperbaiki rumah-rumah warga di Gang Melati RT 010 RW 03, yang tertimpa tembok pagar rumah milik ibunya.

Pihak keluarga Dino Patti Djalal sudah berbicara dengan pihak Kelurahan Bangka, Kecamatan Mampang Prapatan dan sejumlah warga yang rumahnya tertimpa tembok pagar.

“Yang pasti rumah yang kena, tadi saya sudah bicara dengan ibu saya, rumah yang kena nanti akan kami perbaiki. Saya sudah bicara dengan salah satu keluarga yang punya rumah, kami  akan cari solusi terbaik,” kata Dino di lokasi kemarin.

Ia memastikan perbaikan rumah akan dilakukan dari pihak keluarganya. Mereka memiliki kontraktor rumah yang biasa memperbaiki bangunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Narkoba ABG 16 Tahun hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Narkoba ABG 16 Tahun hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com