JAKARTA, KOMPAS.com - Program vaksinasi Covid-19 untuk para guru, tenaga pendidik, dan dosen di Indonesia resmi dimulai sejak Rabu (24/2/2021) hari ini.
Vaksinasi dimulai di SMA 70 Jakarta dengan mengundang 600 orang perwakilan guru, tenaga pendidik, dan dosen. Mereka berasal dari berbagai sekolah dan universitas di Jakarta dan sekitarnya.
Presiden Joko Widodo meninjau langsung pelaksanaan hari pertama vaksinasi Covid-19 untuk guru di SMA 70 Jakarta. Setibanya di lokasi pada pukul 11.09 WIB, Jokowi langsung meninjau area pendaftaran dan ruang vaksinasi.
Kedatangan Jokowi disambut oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi.
Baca juga: Antisipasi Peserta Membludak, Puskesmas Kramatjati Bagi Jadwal Vaksinasi Lansia Jadi 3 Sesi
“Hari ini vaksinasi untuk tenaga pendidik dan kependidikan telah dimulai dan saya tadi menyaksikan semuanya berjalan lancar, para guru, para pendidik semuanya yang di sini. Prosesnya sudah dimulai,” ujar Jokowi.
Mantan Wali Kota Solo itu berharap, program vaksinasi untuk guru, tenaga pendidik, dan dosen di seluruh Indonesia bisa berjalan lancar.
Jokowi menargetkan lima juta guru, tenaga pendidik, dan dosen menjalani vaksinasi Covid-19 hingga akhir Juni 2021.
Dengan demikian, kegiatan belajar tatap muka ditargetkan dilakukan pada semester kedua tahun ini, yakni Juli 2021.
“Targetnya pada bulan Juni nanti lima juta guru tenaga pendidik kependidikan semuanya insya Allah bisa kami selesaikan (vaksinasi Covid-19),” kata Jokowi.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Nadiem mengatakan, guru dari jenjang terendah, yakni pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga sekolah dasar (SD) dan sederajat akan diprioritaskan mendapatkan vaksin Covid-19.
Baca juga: Lansia yang Ingin Vaksinasi di RSUD Pademangan Disarankan Daftar ke RT-RW
Alasannya, menurut Nadiem, jenjang pendidikan terendah merupakan jenjang pendidikan paling sulit untuk melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Para guru dan siswa PAUD hingga SD dianggap paling membuuhkan belajar tatap muka.
“Kami juga telah memutuskan, misalnya ada alokasi vaksin, jadi diberikan untuk jenjang guru atau tenaga pendidikan yang muda dulu SD, PAUD, SLB, baru SMP, SMA, dan SMK, baru ke perguruan tinggi,” ujar Nadiem.
Meskipun begitu, Nadiem memastikan bahwa semua guru dari PAUD hingga dosen di perguruan tinggi di Indonesia, termasuk guru honorer, akan mendapatkan vaksin Covid-19.
Baca juga: Sempat Terkendala Sistem, Vaksinasi Lansia di RSUD Pademangan Berlangsung pada Hari Kedua
“Ya itu semua guru, termasuk honorer dua tahap, dua kali vaksinasi. Ya dong, karena kan setiap vaksinasi harus dua kali, dua fase. Jadi itu adalah untuk semua tenaga pendidik, benar-benar semua tenaga pendidik," kata Nadiem.
Nantinya, ketika kegiatan belajar mengajar telah dilakukan secara tatap muka, para siswa dan guru tetap menerapkan protokol kesehatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.