Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mutasi Virus Corona B.1.1.7 Masuk Indonesia, Pemprov DKI Disarankan Percepat Vaksinasi Lansia

Kompas.com - 04/03/2021, 20:15 WIB
Rosiana Haryanti,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menyarankan agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mempercepat vaksinasi kepada lansia.

Sebab, karakter virus corona B.1.1.7 disebut pandu lebih mudah menular.

"Vaksinasi pada lansia harus cepat, semua lansia harus cepat divaksinasi, karena kalau lansia kena virus ini akan kena ke lansia, akhirnya angka yang masuk ke rumah sakit jadi tinggi," kata Pandu kepada Kompas.com, Kamis (4/3/2021).

Tak hanya lansia, Pandu juga menyarankan agar seluruh vaksinasi terhadap tenaga kesehatan juga segera dirampungkan.

Baca juga: Kemenkes: Vaksin Covid-19 Sinovac Masih Efektif Lawan Virus Corona B.1.1.7

"Semua nakes di DKI harus tervaksinasi dan lansia di DKI harus cepat-cepat divaksinasi 100 persen di bulan ini," tutur Pandu.

Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga harus meningkatkan kapasitas tes, kemampuanm pelacakan, serta isolasi. Dengan cara ini, maka Pemprov DKI Jakarta bisa meminimalisasi dampak dari varian virus baru corona tersebut.

"Jadi bukan hanya testing saja, tapi bisa pelacakan kasusnya lebih maksimal, isolasi juga harus benar," ucap dia.

Baca juga: Mutasi Virus Corona B.1.1.7 Masuk Indonesia, Satgas: Pelajaran Berharga untuk Antisipasi Imported Case

Kendati demikian, Pandu mengingatkan kepada masyarakat agar tidak lengah dan tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan seperti mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Sebelumnya diberitakan, mutasi virus corona B.1.1.7 sudah masuk ke Indonesia. Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengatakan, pihaknya sudah menemukan ada dua kasus Covid-19 dengan mutasi virus corona tipe tersebut.

Dante menyebutkan, masuknya mutasi virus corona dari Inggris ini akan membuat tantangan masyarakat Indonesia dalam menghadapi pandemi Covid-19 kian berat. Oleh karenanya, dibutuhkan riset dan model penanganan yang lebih baik.

Kendati telah ditemukan dua kasus di Indonesia, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta masyarakat tak terlampau khawatir terhadap masuknya virus tersebut.

Ia menyebut, para peneliti dan pemerintah masuh terus melakukan penelitian terhadap varian baru virus ini. Wiku menyampaikan, mutasi atau munculnya varian baru dari virus merupakan hal yang lazim ditemui pada masa pandemi.

Pada prinsipnya, selama pandemi berlangsung, varian viruus dapat trus bertambah lantaran banyaknya jumlah penularan di masyarakat.

Saat ini, peneliti masih terus melakukan penelitian lebih lanjut soal varian baru virus corona ini. Penelitian juga dilakukan untuk mengetahui cara menghadapi virus tersebut.

Tak hanya itu, Wiku menyebut, Pemerintah juga terus mengupayakan langkah strategis guna mencegah meluasnya penyebaran virus ini di Tanah Air.

Wiku pun memastikan bahwa vaksin Covid-19 masih efektif untuk melawan virus corona varian B.1.1.7.

Kendati demikian, ia mewanti-wanti masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, mulai dari memakai masker, rajin mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com