Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Blusukan di Warkop, Didoakan Jadi Pejabat Pemprov DKI oleh Warga yang Tak Kenalnya

Kompas.com - 15/03/2021, 06:10 WIB
Singgih Wiryono,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunjungi salah satu warung kopi (warkop) di Jalan Cipete Raya, Jakarta Selatan.

Saat itu, Anies blusukan ditemani tiga anak laki-lakinya.

Ada cerita menarik dalam komunikasi Anies dengan warga di warkop itu.

Cerita tersebut diunggah Anies dalam akun Instagram resminya @aniesbaswedan, Minggu (14/3/2021).

Baca juga: Anies Blusukan ke Warkop Bareng Anak-anaknya

 

Kala itu, ada seorang warga yang mengajak berbincang dengan Anies. Namun, warga itu tidak tahu bahwa lawan bicaranya adalah Gubernur DKI Jakarta.

“Pak, Bapak wajahnya mirip Pak Anies, ya,” kata Anies menceritakan percakapan saat itu.

“Mirip ya, Pak?” tanya Anies balik.

“Iya, mirip sekali, dan ini anak-anaknya Bapak, ya?” jawab warga itu dan Anies membenarkan.

Anies kemudian bertanya bekerja di mana warga tersebut. Warga itu menjawab bekerja di Bea Cukai.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Anies Baswedan (@aniesbaswedan)

Kepada Anies, pria itu mengaku juga mengajar bela diri Karate dengan Sabuk Hitam Dan-4.

Baca juga: Hati-hati, Banyak Hoaks Vaksinasi Covid-19 yang Digelar BUMN

Pria itu bertanya balik kepada Anies, “Kalau bapak kerja dimana?”

Saya jawab, “Saya kerja di Pemprov DKI.”

“Eselon berapa, Pak?” tanya pria itu.

“Saya tidak pakai eselon, Pak,” jawab Anies.

“Saya doakan dah, Pak, biar cepet dapat eselon ya,” katanya dan dibalas ucapan terima kasih dari Anies.

"Sambil menatap kami semua, beliau masih saja berguman, 'Tapi bener Pak, asli, Pak.' Sambil geleng-gelang kepala, 'Bapak ini mirip sekali sama Pak Anies'," cerita Anies.

Saat itu, Anies hanya manggut dan senyum.

Mendengar percakapan itu, pengunjung lain menyeletuk kepada pria itu, “Pak, itu memang Pak Anies!”

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com