Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Info Hoaks, Banyak Warga Non-lansia Datang ke Istora Senayan Minta Divaksinasi

Kompas.com - 16/03/2021, 16:30 WIB
Ihsanuddin,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Informasi hoaks terkait kegiatan vaksinasi Covid-19 di Istora Senayan kembali tersebar.

Kali ini ada informasi yang menyebutkan bahwa giat vaksinasi yang digelar Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu bisa melayani warga non-lansia.

Padahal, sentra vaksinasi itu hanya melayani pegawai BUMN yang telah terdata serta warga lanjut usia di atas 59 tahun.

Akibat informasi hoaks itu, banyak warga non-lansia yang datang ke Istora Senayan harus ditolak mentah-mentah oleh petugas.

"Banyak banget dari tadi pagi yang datang dari non-lansia. Sudah ada 100 lebih mungkin," kata Nadya, salah satu anggota panitia vaksinasi saat ditemui Kompas.com di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (16/3/2021).

Baca juga: Lansia Berdiri hingga 2 Jam Saat Antre Vaksinasi Covid-19 di Istora

Nadya pun secara berkala mengumumkan lewat pengeras suara bahwa vaksinasi di Istora Senayan ini bukan untuk masyarakat umum.

Vaksinasi hanya dikhususkan bagi pegawai BUMN dan lansia di atas 59 tahun yang dibuktikan dengan kartu tanda penduduk.

"Bagi yang usianya 59 kurang satu dua hari itu juga tidak bisa, minimal harus genap 59 tahun," kata dia.

Laras (46) menjadi salah satu korban informasi hoaks itu.

Ia sudah datang jauh-jauh dari Bekasi ke Istora Senayan dengan harapan mendapatkan vaksinasi. Namun, ia justru ditolak oleh petugas.

Baca juga: Antrean Vaksinasi Lansia di Istora Senayan Mengular

Ia bahkan sempat mendatangi lokasi vaksinasi khusus untuk awak media di Hall Basket GBK, yang jaraknya tak terlalu jauh dari Istora Senayan.

"Saya tahu dari tetangga saya katanya ada yang untuk masyarakat umum, makanya saya datang. Sudah dari Istora ke sini (Hall GBK) ternyata tidak bisa juga ya," ujarnya.

Sebelumnya juga sempat terjadi simpang siur informasi terkait vaksinasi di Istora Senayan yang digelar Kementerian BUMN ini karena kebijakan yang berubah-ubah.

Semula, sentra vaksinasi ini hanya melayani warga lanjut usia yang sudah terdata. BUMN menggandeng sejumlah organisasi untuk mendata lansia yang akan divaksinasi.

Baca juga: Simak, Segala Hal yang Perlu Diketahui soal Vaksinasi Covid-19 di Istora Senayan

Namun belakangan, banyak warga lansia yang datang langsung ke Istora Senayan untuk mendapatkan vaksin meski tidak terdata.

Panitia vaksinasi pun akhirnya tetap melayani mereka.

Lansia cukup membawa KTP yang menunjukkan bahwa mereka memang sudah berusia 59 tahun.

Awalnya panitia menyebutkan hanya lansia dengan KTP DKI Jakarta yang bisa mengikuti vaksinasi Covid-19 di Istora Senayan. Namun kini lansia non-KTP DKI Jakarta boleh mengikuti vaksinasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com