Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/03/2021, 11:03 WIB
|

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - "Sebelumnya enggak pernah naik gunung. Itu pertama kali saya mendaki. Mungkin karena saking stresnya, atau malah sudah gila kayaknya," ujar Reza Nufa.

Hal itu ia katakan ketika menceritakan pengalamannya berjalan kaki dari Tangerang Selatan ke Gunung Rinjani di Pulau Lombok selama tiga bulan.

Perjalan panjangnya menyusuri jalan sepanjang Pulau Jawa, Bali, hingga Lombok dilakukannya mulai 2016.

Kala itu, Nufa baru saja dinyatakan lulus dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah.

Tak kurang, tujuh tahun lamanya dia berkuliah di kampus tersebut dan tinggal di indekos kawasan Cirendeu, Ciputat Timur, Tangerang Selatan.

Rasa jenuh dengan kehidupannya di perbatasan Jakarta telah memuncak. Nufa mengaku tidak tahu lagi apa yang harus dilakukannya selepas kuliah.

"Bingung, hidup ini mau ngapain. Semua serba enggak jelas. Banyak kejadian yang memang bikin serba murung, serba sedih. Pokoknya berantakan," tutur Nufa.

Sampai akhirnya, muncul ide di kepala Nufa untuk mewujudkan mimpi -dalam arti sebenarnya- yang beberapa kali muncul saat ia tertidur.

"Karena gelisah, sering mimpi buruk. Tidur enggak nyenyak. Lalu beberapa malam sempat mimpi tidur di padang rumput yang luas. Tiap kali bermimpi itu pasti tidur nyenyak. Enak," tutur Nufa.

Dia lalu berinisiatif mencari tahu lokasi padang rumput yang mirip dengan mimpinya melalui internet. Hasilnya nihil.

Tak ada satupun tempat yang bentuk maupun suasananya serupa.

"Akhirnya ketemu lokasi yang pas ketika ada tayangan di televisi, soal erupsi Rinjani. Sempat ditayangkan bentuk Rinjani, tempat-tempatnya sebelum erupsi. Rasanya langsung pas, mirip," kata Nufa.

Tanpa memikirkan prosesi wisuda ataupun mengambil ijazah tanda kelulusan, Nufa memutuskan untuk langsung berangkat.

Memulai perjalanan dari Ciputat Timur

Kisah itu dimulai pada 16 Januari 2016. Perlengkapan dan perbekalan telah lengkap, tersimpan rapi di dalam ransel berkapasitas 75 liter yang digendongnya.

Dia mulai melangkahkan kakinya dari titik nol di Ciputat Timur, menuju Gunung Rinjani.

"Langkah pertama saya dari Ciputat, 16 Januari 2016. Tepatnya dari belakang kampus 2 UIN. Indekos saya dulu di situ, Cirendeu," ujar Nufa.

Nufa mengambil jalur memutar melewati kawasan Puncak, Bogor hingga Cianjur. Perjalanan hari pertama ia lewati dengan rasa lelah yang luar biasa.

Bahkan, Nufa mengaku merasa hampir pingsan.

Namun, perjalanan tetap terus berlanjut dengan mengistirahatkan diri di berbagai tempat yang dilewati jika sudah merasa lelah.

Sejak awal, Nufa memang tidak menargetkan berapa jarak tempuh yang harus dicapai dalam sehari.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kepada Mahfud MD, Panglima TNI Tanyakan Pengamanan Pejabat Negara yang Ikut Pemilu 2024

Kepada Mahfud MD, Panglima TNI Tanyakan Pengamanan Pejabat Negara yang Ikut Pemilu 2024

Megapolitan
Keliling Mencari Lawan Tawuran, Remaja di Tambora Malah Bertemu Polisi

Keliling Mencari Lawan Tawuran, Remaja di Tambora Malah Bertemu Polisi

Megapolitan
Polisi Telusuri Motor Jambret Emak-emak di Depok, Keberadaan Pelaku Masih Misteri

Polisi Telusuri Motor Jambret Emak-emak di Depok, Keberadaan Pelaku Masih Misteri

Megapolitan
Golkar Siap Ambil Langkah Politik dan Hukum jika MK Putuskan Proporsional Tertutup

Golkar Siap Ambil Langkah Politik dan Hukum jika MK Putuskan Proporsional Tertutup

Megapolitan
Temuan Ganjil BPK, Aset Gedung dan Jembatan Pemprov DKI Dicatat Berukuran 0 Meter Persegi

Temuan Ganjil BPK, Aset Gedung dan Jembatan Pemprov DKI Dicatat Berukuran 0 Meter Persegi

Megapolitan
Ketua RT Pluit Putri Sebut Jakpro Sewakan Lahan RTH untuk Pembangunan Sekolah Swasta

Ketua RT Pluit Putri Sebut Jakpro Sewakan Lahan RTH untuk Pembangunan Sekolah Swasta

Megapolitan
KPU Akan Atur Ketentuan Sumbangan Dana Kampanye yang Disalurkan Melalui Uang Elektronik

KPU Akan Atur Ketentuan Sumbangan Dana Kampanye yang Disalurkan Melalui Uang Elektronik

Megapolitan
KPU Berencana Izinkan Peserta Pemilu Punya 20 Akun Kampanye di Setiap Medsos

KPU Berencana Izinkan Peserta Pemilu Punya 20 Akun Kampanye di Setiap Medsos

Megapolitan
Ketua Komisi II: Banyak Rumor soal Rekrutmen Komisioner di Daerah, KPU dan Bawaslu Hati-hati...

Ketua Komisi II: Banyak Rumor soal Rekrutmen Komisioner di Daerah, KPU dan Bawaslu Hati-hati...

Megapolitan
Berdagang di Atas Saluran Air, 15 PKL di Tugu Utara Ditertibkan

Berdagang di Atas Saluran Air, 15 PKL di Tugu Utara Ditertibkan

Megapolitan
Pertahankan Tasnya yang Dirampas Jambret, Emak-emak di Depok Terpental ke Aspal

Pertahankan Tasnya yang Dirampas Jambret, Emak-emak di Depok Terpental ke Aspal

Megapolitan
Soal Dugaan Putusan MK Bocor, Ketua Komisi II DPR Yakin 9 Hakim Konstitusi Objektif

Soal Dugaan Putusan MK Bocor, Ketua Komisi II DPR Yakin 9 Hakim Konstitusi Objektif

Megapolitan
2 Pencuri Ponsel di Tamansari Ditangkap, Polisi: Pelaku Ancam Korban Pakai Celurit

2 Pencuri Ponsel di Tamansari Ditangkap, Polisi: Pelaku Ancam Korban Pakai Celurit

Megapolitan
Imigrasi Jakut Jaring 35 WNA Bermasalah, Ada yang Tak Punya Paspor dan 'Overstay'

Imigrasi Jakut Jaring 35 WNA Bermasalah, Ada yang Tak Punya Paspor dan "Overstay"

Megapolitan
PAM Jaya Dapat 'Disclaimer' dari BPK, Heru Budi Sebut Akan Didalami Inspektorat

PAM Jaya Dapat "Disclaimer" dari BPK, Heru Budi Sebut Akan Didalami Inspektorat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com