TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - "Sebelumnya enggak pernah naik gunung. Itu pertama kali saya mendaki. Mungkin karena saking stresnya, atau malah sudah gila kayaknya," ujar Reza Nufa.
Hal itu ia katakan ketika menceritakan pengalamannya berjalan kaki dari Tangerang Selatan ke Gunung Rinjani di Pulau Lombok selama tiga bulan.
Perjalan panjangnya menyusuri jalan sepanjang Pulau Jawa, Bali, hingga Lombok dilakukannya mulai 2016.
Kala itu, Nufa baru saja dinyatakan lulus dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah.
Tak kurang, tujuh tahun lamanya dia berkuliah di kampus tersebut dan tinggal di indekos kawasan Cirendeu, Ciputat Timur, Tangerang Selatan.
Rasa jenuh dengan kehidupannya di perbatasan Jakarta telah memuncak. Nufa mengaku tidak tahu lagi apa yang harus dilakukannya selepas kuliah.
"Bingung, hidup ini mau ngapain. Semua serba enggak jelas. Banyak kejadian yang memang bikin serba murung, serba sedih. Pokoknya berantakan," tutur Nufa.
Sampai akhirnya, muncul ide di kepala Nufa untuk mewujudkan mimpi -dalam arti sebenarnya- yang beberapa kali muncul saat ia tertidur.
"Karena gelisah, sering mimpi buruk. Tidur enggak nyenyak. Lalu beberapa malam sempat mimpi tidur di padang rumput yang luas. Tiap kali bermimpi itu pasti tidur nyenyak. Enak," tutur Nufa.
Dia lalu berinisiatif mencari tahu lokasi padang rumput yang mirip dengan mimpinya melalui internet. Hasilnya nihil.
Tak ada satupun tempat yang bentuk maupun suasananya serupa.
"Akhirnya ketemu lokasi yang pas ketika ada tayangan di televisi, soal erupsi Rinjani. Sempat ditayangkan bentuk Rinjani, tempat-tempatnya sebelum erupsi. Rasanya langsung pas, mirip," kata Nufa.
Tanpa memikirkan prosesi wisuda ataupun mengambil ijazah tanda kelulusan, Nufa memutuskan untuk langsung berangkat.
Kisah itu dimulai pada 16 Januari 2016. Perlengkapan dan perbekalan telah lengkap, tersimpan rapi di dalam ransel berkapasitas 75 liter yang digendongnya.
Dia mulai melangkahkan kakinya dari titik nol di Ciputat Timur, menuju Gunung Rinjani.
"Langkah pertama saya dari Ciputat, 16 Januari 2016. Tepatnya dari belakang kampus 2 UIN. Indekos saya dulu di situ, Cirendeu," ujar Nufa.
Nufa mengambil jalur memutar melewati kawasan Puncak, Bogor hingga Cianjur. Perjalanan hari pertama ia lewati dengan rasa lelah yang luar biasa.
Bahkan, Nufa mengaku merasa hampir pingsan.
Namun, perjalanan tetap terus berlanjut dengan mengistirahatkan diri di berbagai tempat yang dilewati jika sudah merasa lelah.
Sejak awal, Nufa memang tidak menargetkan berapa jarak tempuh yang harus dicapai dalam sehari.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.