Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penembakan Misterius di Ciracas: Ibu Hamil Jadi Korban, Dulu Lansia

Kompas.com - 29/03/2021, 08:40 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penembakan misterius kembali terjadi di wilayah Ciracas, Jakarta Timur.

Anah (41), ibu hamil warga Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, tertembak saat bertugas menjadi juru pemantau jentik (jumantik) pada Rabu (24/3/2021) lalu.

Anah ditembak oleh orang tak dikenal saat hendak masuk ke klaster perumahan di Jalan Kampung Baru I.

Kronologi penembakan

Menurut saksi mata, Zul Zetri (51), penembakan terjadi pada pukul 10.20 WIB.

Saat itu, Anah bersama dua kader jumantik lainnya berada di Jalan Kampung Baru I.

"Tiba-tiba korban itu teriak di depan pagar (perumahan). Teriak, 'Tolong saya, tolong saya, saya tertembak', begitu," ujar Zul kepada TribunJakarta.com, Jumat (26/3/2021).

Mendadak banyak darah mengucur di paha kanan bagian belakang Anah. Ia nyaris terjatuh karena menahan nyeri di kakinya.

"Korban ini ditembak pas mau buka pagar. Karena darahnya banyak, dia berjalan mundur ke arah tembok," ungkap Zul.

Baca juga: Ibu Hamil di Ciracas Jadi Korban Penembakan, Pelaku Masih dalam Pencarian

"Mungkin karena lemas dan syok, dia enggak kuat berdiri, lalu bersandar ke tembok," imbuhnya.

Zul mengatakan, Anah dalam kondisi hamil.

"Pastinya berapa bulan saya enggak tahu, tapi informasi dari ibu-ibu lain sekarang hamil empat bulan, korban masih warga sekitar sini," lanjut Zul.

Menurut keterangan Anah, ia sempat mendengar suara letupan dari arah belakang saat hendak membuka pagar perumahan.

Hanya saja, ketika ia menengok ke belakang, tidak terlihat ada hal yang mencurigakan.

"Memang saat kejadian sepi, jadi enggak ada yang melihat," ujar Anah.

Bukan kali pertama

Kasus penembakan misterius ini bukan kali pertama terjadi di Kelapa Dua Wetan, Ciracas.

Pada 26 September 2020, kasus yang sama menimpa Demin Sitinjak (69), warga RT 009 RW 009 Kelapa Dua Wetan.

Demin ditembak oleh orang tak dikenal di rumahnya yang hanya berjarak 500 meter dari lokasi penembakan Anah.

Saat itu, Demin sedang duduk di kursi teras rumahnya.

"Kejadian penembakan saya itu sekira pukul 09.06 WIB. Sama seperti kasus Bu Anah, pas kejadian dulu saya mendengar suara letupan senjata api dari depan rumah. Pelurunya kena (menyerempet) perut saya," tutur Demin, Jumat (26/3/2021).

Beruntung, peluru tersebut tidak sampai bersarang di perut Demin.

Baca juga: Bukan Pertama Kalinya, Lansia di Ciracas Juga Pernah Jadi Korban Penembakan Misterius

Penembak dipastikan menggunakan peluru tajam. Hal itu terlihat dari proyektil yang ditemukan di teras rumah Demin usai kejadian.

Terpisah, polisi terus mencari keterangan terkait kasus penembakan misterius di Ciracas ini.

"Tentu kami masih mencoba mendalami apakah (kasus penembakan Anah) ada keterkaitan kasus beberapa bulan yang lalu dengan saat ini," ujar Kapolres Jakarta Timur Kombes Erwin Kurniawan, dilansir Kompas TV, Minggu (28/3/2021).

"Kami coba untuk melakukan pemetaan dan minta keterangan-keterangan saksi, sekaligus melihat kembali keterkaitan dengan kasus-kasus awal yang terjadi beberapa bulan lalu," imbuh Erwin.

Baca juga: Terjadi Penembakan Misterius di Medan, Seorang Pebalap Liar Tewas

Erwin mengatakan, penembak pada 26 September 2020 juga belum terungkap.

"Sejauh ini kami belum mendapat informasi dengan pelakunya. Kami akan memetakan kembali apakah ada kesamaan dari kasus terdahulu, sehingga kami bisa mengungkap kasus ini," tutur Erwin.

Saat ini, lanjut Erwin, kondisi Anah stabil dan sedang istirahat di kediamannya.

Proyektil di paha kanan Anah telah diangkat di RS Polri pada Jumat lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com