"Sempat berontak dulu tadi di situ. Tahu-tahu udah diborgol, pakai kaos putih dan sarung (orangnya)," kata Anita kepada wartawan di lokasi.
Baca juga: Bahan Peledak Milik Terduga Teroris di Condet Diledakan di Lapangan Bola, 3 Dentuman Terdengar Keras
Menurut keterangan saksi yang dihimpun Kompas TV, terduga pelaku memiliki usaha showroom mobil yang menyatu dengan rumah.
Di lokasi itulah pihak Densus 88 melakukan penggerebekan dan penangkapan terduga teroris.
Sementara itu di kawasan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, warga sekitar bernama Sinan mengatakan, ada tiga orang yang tinggal di rumah kontrakan yang digerebek polisi.
Mereka semua adalah pria yang membuka usaha bengkel mobil.
"(penyewa) Berjumlah 3 orang selama kurang lebih 3 tahun. Buka usaha bengkel mobil," ucap Sinan.
Sementara itu, pemilik rumah kontrakan yang disewa terduga teroris, Haryanto, mengatakan sosok yang ditangkap polisi itu telah menyewa rumahnya selama kurang lebih empat tahun.
Selama menjadi penyewa, terduga teroris tidak menunjukkan aktivitas mencurigakan.
"(Kesehariannya) biasa saja. Biasanya baik-baik saja. Tidak mencurigakan," ujar Haryanto dalam tayangan Kompas TV, Senin (29/3/2021) sore.
Haryanto mengaku sering berinteraksi dengan para penyewa rumahnya, termasuk yang diduga teroris.
"Ngobrol masalah kerjaan. Ya ngobrol mah ngobrol aja. Sering ngobrol sama mereka," lanjutnya.
Rumah tersebut, dijelaskan Haryanto, dipakai untuk usaha bengkel.
"(selesai bekerja di bengkel), mereka pada pulang," tambahnya.
Haryanto menambahkan bahwa terduga teroris juga menyewa rumah lain untuk tempat istirahat sehari-hari.
Sementara rumah yang ia sewakan ke terduga teroris hanya digunakan untuk beristirahat di sela-sela pekerjaan di bengkel.