Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pola Teror JAD, Serang Polisi dan Non-Muslim secara Acak lewat Sel-sel Kecil

Kompas.com - 01/04/2021, 06:15 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

Sumber BBC

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam beberapa hari belakangan, sejumlah aksi teror kembali terjadi di Indonesia.

Pada Minggu (28/3/2021), aksi bom bunuh diri terjadi di depan Gereja Katedral Makassar, menewaskan dua pelaku dan melukai 20 orang yang terdiri dari warga, petugas keamanan, dan jemaat gereja.

Berdasarkan hasil identifikasi yang dilakukan pihak kepolisian, aksi teror tersebut dieksekusi oleh jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berafiliasi dengan ISIS.

Teranyar, penembakan yang diduga terkait aksi teror juga terjadi di Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia (Mabes Polri) di Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (31/3/2021).

Baca juga: Terduga Teroris Penyerang Mabes Polri Lepaskan 6 Tembakan Saat Menorobos Masuk

Dalam sebuah video amatir dan rekaman CCTV yang disiarkan Kompas TV, terlihat seorang terduga teroris berjalan di dalam area Mabes Polri sambil mengacungkan senjata.

Ia kemudian melepaskan tembakan. Akibatnya, baku tembak pun terjadi antara terduga teroris dan polisi.

Tak lama, sang terduga teroris yang menggunakan kerudung biru dan baju panjang tersebut berhasil dilumpuhkan pihak kepolisian dengan timah panas. Ia tewas ditembak.

Terduga teroris tersebut belakangan diketahui adalah seorang wanita berinisial ZA (25). Ia merupakan warga Kelapa Dua, Ciracas, Jakarta Timur.

Kapolri (Pol) Listyo Sigit Prabowo mengatakan, ZA bergerak sendirian alias pelaku tunggal atau lone wolf.

Baca juga: Polisi Temukan Surat Wasiat di Rumah Pelaku Penyerangan Mabes Polri

"Berideologi radikal ISIS, yang dibuktikan postingan yang bersangkutan di media sosial," ujar Listyo dalam konferensi pers di Mabes Polri, Rabu (31/3/2021).

Dilihat dari pola serangannya, aksi penyerangan di Mabes Polri dan juga di Gereja Katedral Makassar mengikuti pola terorisme JAD.

Tak lama, sang terduga teroris yang menggunakan kerudung biru dan baju panjang tersebut berhasil dilumpuhkan pihak kepolisian dengan timah panas.

Pelaku yang diduga seorang wanita itu tewas di tempat. Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan dari polisi terkait aksi teror yang terjadi pada pukul 16.30 WIB itu.

Namun, jika dilihat dari pola serangannya, aksi penyerangan di Mabes Polri itu menyerupai pola teror yang dilakukan oleh JAD.

Baca juga: Keluarga ZA Pelaku Penyerangan Mabes Polri Disebut Tertutup

Apa saja pola penyerangan jaringan tersebut? Berikut ulasannya:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com