Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI: Pembukaan Tempat Karaoke Tunggu Pandemi Covid-19 Kondusif

Kompas.com - 05/04/2021, 16:30 WIB
Singgih Wiryono,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta Gumilar Ekalaya mengatakan, pembukaan tempat usaha karaoke di Jakarta menunggu kondisi pandemi Covid-19 kondusif.

Pembukaan tempat karaoke juga harus berdasarkan hasil peninjauan tim Satgas Covid-19 dari dinas-dinas terkait, seperti Dinas Kesehatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Satpol PP.

"Ditinjau ke sana (tempat karaoke) bagaimana prokes-nya, baru nanti apabila situasi (pandemi) sudah kondusif, baru diizinkan (dibuka) untuk yang telah selesai ditinjau dan sudah sesuai persyaratan," kata dia saat dihubungi melalui telepon, Senin (5/4/2021).

Baca juga: Pemprov DKI Akan Izinkan Acara Buka Puasa Bersama di Restoran

Gumilar menjelaskan, beberapa teknis yang harus dipenuhi seperti kursi karaoke harus diberi tanda jarak antara pemandu dan tamu sesuai dengan protokol kesehatan.

Selain itu, kata Gumilar, usaha karaoke harus memiliki Tim Satgas Covid-19 sendiri yang akan melaporkan jalannya protokol kesehatan di tempat usaha karaoke.

"Ada Tim Satgas Covid-19 sendiri yang mereka bertanggung jawab terhadap usahanya masing-masing. Jadi mereka akan melaporkan secara reguler kepada kami di Pemprov DKI," ujar dia.

Baca juga: Mudik Dilarang, Hanya Terminal Pulo Gebang yang Direncanakan Tetap Beroperasi Layani Penumpang

Selain pengawasan dari Satgas Covid-19 internal tempat usaha karaoke, Pemprov DKI juga akan melakukan pengawasan dalam bentuk sidak pada waktu tertentu.

Saat ini, kata Gumilar, dari 106 tempat usaha karaoke yang mengajukan pembukaan, baru ada 20 tempat usaha karaoke yang dilakukan review.

Namun, hingga saat ini belum ada tempat usaha karaoke yang resmi diizinkan dibuka meskipun sudah dilakukan review.

"Belum (dibuka), kami masih tinjau, kami sedang evaluasi masing-masing seperti apa," kata Gumilar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com