JAKARTA, KOMPAS.com - Satu lagi korban penyuntikan filler palsu ke payudara mengadukan kasusnya ke Polres Jakarta Barat. Karena disinyalir masih banyak korban lainnya, Polres Jakarta Barat masih membuka posko untuk pengaduan kasus penipuan itu.
"Baru bertambah satu menjadi tiga orang," kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat AKBP Teuku Arsya Khadafi, Jumat (9/4/2021).
"Tapi yang bersangkutan tidak membuat laporan baru, hanya menjadi saksi untuk laporan yang sudah dibuat," kata Arsya.
Baca juga: Kasus Filler Payudara Palsu di Jakarta Barat, Polisi: Korban Capai 15 Orang
Filler adalah pengisi jaringan lunak, yakni zat yang dirancang untuk disuntikkan di bawah permukaan kulit guna menambah volume dan kepadatan di area yang disuntikkan, misalnya di bawah jaringan kulit payudara atau dagu atau tempat lain di tubuh manusia.
Sebelumnya dua orang korban telah melaporkan kasus ini kepada polisi. Salah satu korban berinisial D mengaku masih menjalani pengobatan hingga hari ini. D melakukan filler payudara enam bulan silam.
"Berobatnya sudah habis Rp 50 juta," kata D dalam rekaman yang diterima Kompas.com, kemarin.
Menurut D, terdapat bekas luka di payudaranya akibat filler palsu itu.
"Harus dilaser, ada sedikit cacat perlu dilaser (bekas luka)," kata D.
Baca juga: Fakta Malapraktik Filler Payudara Monica Indah, Pelaku Pemilik Salon hingga Hilangkan Bukti
D mengaku menderita demam dan menggigil usai melakukan filler payudara.
"Satu bulan (setelah filler) aku ada efek, sakit aku tiga bulanan. Aku terbaring, demam, menggigil, pokoknya enggak bisa ke mana-mana," jelas D.
Payudara D memerah, menghitam, bahkan mengeluarkan nanah.
Tersangka pelaku penipuan filler palsu itu berinisial SR. Ia telah ditangkap di Tangerang Selatan, Senin lalu.
SR, awalnya merupakan penjual cairan silikon. Pada Oktober 2020, SR mengenal seorang pria berinisial LC yang mengaku sebagai seorang dokter.
LC memberikan pelatihan suntik filler payudara selama satu hari kepada SR. Setelah itu, SR diberi sertifikat agar dapat melakukan praktik filler payudara. Sejak saat itu, SR memulai praktik filler payudara.
Berdasarkan pengakuan SR, sebanyak 15 orang yang telah menjadi korban filler palsu itu. SR menggunakan cairan silikon industri yang ia beli dari ML. ML sendiri telah ditangkap di Batam, Kepulauan Riau, Selasa lalu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.