Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Wanita Tunarungu Korban Pemerkosaan Minta Perlindungan LPSK

Kompas.com - 09/04/2021, 22:07 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga perempuan tunarungu yang menjadi korban pemerkosaan di Bekasi, Jawa Barat, meminta perlindungan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Permohonan itu diajukan ke LPSK, Selasa (6/4/2021).

"Pihak korban sudah meminta permohonan pendampingan ke pihak LPSK hari Selasa, tanggal 6 April," ujar Kuasa Hukum korban dari LBH GMBI, Herli, Jumat (9/4/2021).

Herli menjelaskan, permohonan pendampingan itu diajukan setelah keluarga korban mendapatkan indikasi adanya intervensi dari pihak terduga pelaku, yaitu BL yang merupakan angota Linmas.

"Pihak pelaku telah beberapa kali datang ke tempat kediaman korban. Maksudnya untuk minta diadakanya perdamaian," kata Herli.

Baca juga: Linmas Pemerkosa Gadis Tunarungu Belum Ditangkap, Keluarga Akan Adukan ke Komnas Perempuan

Heli sendiri pernah dihubungi seseorang mengaku sebagai pengacara BL. 

"Bahkan ada pihak pengacara yang menghubungi kami, diduga pihak terduga (pelaku) merasa ketakutan akibat perbuatanya dan akhirnya mencoba menghubungi pengacara," ucapnya.

Dugaan kasus perkosaan itu terjadi pada 17 Maret 2021 dini hari.

Herli menjelaskan, korban hendak pulang ke rumah usai main dari rumah temannya pada 16 Maret 2021, pukul 18.00 WIB. Korban bertemu seorang pria tak dikenal yang merayu untuk jalan-jalan di sekitar Terminal Induk Bekasi, Jawa Barat.

Korban diajak jalan pria itu hingga larut malam. Oleh pria itu, korban dibawa ke kontrakan untuk diperkosa.

"Korban melawan dan berontak akhirnya korban dipukul bagian pinggang, diremas payudaranya dan dicekik lehernya. Korban ketakutan dan kabur," ujar Herli pada 29 Maret.

Korban yang melarikan diri bertemu dengan petugas linmas, BL. BL kemudian membantu korban mengusir pria yang tak dikenal yang mengejarnya.

Saat itu, korban diberi minuman yang ditelah dicampur obat oleh BL. Korban yang hampir tak sadarkan diri dan dibawa ke kuburan.

"Pelaku oknum linmas malah memberikan minuman kepada korban yang telah dicampur dengan obat. Kemudian korban merasa pusing dan dibawa sama pelaku ke kuburan Jati Duren Jaya," ujar Herli.

Di lokasi itu, korban diperkosa BL setelah sebelumnya juga mendapatkan ancaman.

Kasubag Humas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing Andari telah mengatakan, penyidik berencana memanggil BL dalam waktu dekat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com