Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Pastikan Tas Mencurigakan di Pondok Aren Bukan Aksi Teror

Kompas.com - 10/04/2021, 10:09 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Tas mencurigakan yang ditaruh di Masjid Ar Rahman, Pondok Aren, Tangerang Selatan, dipastikan bukan bentuk aksi teror.

Hal itu dikatakan Kapolres Tangerang Selatan AKBP Iman Imanuddin saat dikonfirmasi, Sabtu (10/4/2021).

"Tidak ada. Isinya juga tidak ada sama sekali," ujar Iman.

Baca juga: Polisi Cari Pelaku yang Tinggalkan Benda Mencurigakan di Pondok Aren lewat Undangan Pernikahan yang Ditemukan

Iman menegaskan bahwa pemilik tas tersebut sengaja meninggalkan barang bawaannya itu karena alasan berat.

Adapun pemilik tas saat itu sedang mencari temannya di sekitar lokasi ditemukannya barang yang sempat menggegerkan warga.

"Kenapa ditinggal, alasannya dia berat. Dia mau cari temennya dulu, baru ambil lagi tasnya," kata Iman.

Pemilik tas tersebut telah diamankan dan diperiksa oleh polisi. Hasil pemeriksaan, dia diduga penderita autisme.

Pemilik tas tinggal di salah satu panti asuhan di kawasan Bandung, Jawa Barat. Saat ini dia telah dipulangkan.

Baca juga: Polisi: Tas Mencurigakan di Pondok Aren Berisi Pakaian Kotor, Buku Agama, Undangan Pernikahan

Adapun tas mencurigakan di dalam masjid itu pertama kali diketahui keberadaannya pada Selasa malam.

Iman, pedagang susu jahe di samping Masjid Ar Rahman, mengatakan, tas tersebut ditinggal oleh seorang pria yang datang ke masjid sekitar pukul 21.30 WIB.

"Ada anak muda jalan masuk sini tanpa izin. Biasanya kalau tamu baru suka tegur saya, permisi. Nah ini orangnya cuek mencurigakan. Masuk bawa tas ransel sama tas tenteng, pakai baju koko putih panjang sama sarung," kata Iman.

Tak lama kemudian, orang tersebut pergi meninggalkan lokasi tanpa membawa barang-barangnya.

Iman dan warga yang curiga langsung mencari pria tersebut, tetapi tidak berhasil menemukan pria itu.

"Sampai di ujung, saya jalan kayak orang bingung. Dia balik lagi, masuk ke Kompleks Maharta sampai 30 menit. Saya susul pakai motor enggak ada ketemu," kata Iman.

Baca juga: Polisi Pastikan Isi Tas Mencurigakan di Pondok Aren Tak Berbahaya

"Yang ditinggal satu tas ransel, terus satu tas tenteng," sambung Iman.

Anggota kepolisian langsung datang dan mensterilkan lokasi penemuan benda mencurigakan itu.

Tim Gegana dari Polda Metro Jaya yang datang ke lokasi kemudian menyisir lokasi penemuan dan memeriksa benda mencurigakan tersebut.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, tas itu dipastikan tidak berisi benda-benda berbahaya.

Petugas hanya menemukan sejumlah pakaian yang tak memiliki keterkaitan dengan organisasi tertentu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com