Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Pedagang Korban Kebakaran di Pasar Minggu Akan Direlokasi

Kompas.com - 13/04/2021, 10:34 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Wali Kota Jakarta Selatan, Isnawa Adji menyebutkan, pedagang yang terdampak kebakaran akan diberikan tempat berjualan sementara pasca-kebakaran di Gedung Blok C Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Senin (12/4/2021) malam.

Saat ini, pihak PD Pasar Jaya sedang mendata ulang pedagang pasar yang terdampak.

“Pihak dari managemen PD Pasar sedang melakukan pendataan ulang akan dicoba nantinya penempatan secara teknis. Mungkin masih ada di blok-blok lain yang bisa sementara dialihkan. Nanti secara teknis PD Pasar," ujar Isnawa dalam rekaman suara yang diterima Kompas.com, Selasa (13/4/2021) pagi.

Baca juga: Gedung Blok C Pasar Minggu Terbakar, Damkar: Tergolong Kebakaran Besar

Isnawa mengatakan, para pedagang akan dicoba ditempatkan ke lokasi lain di Pasar Minggu.

Ada beberapa tempat yang bisa digunakan seperti di dekat Terminal Pasar Minggu.

“Saya minta pihak PD Pasar manajemennya bisa sesegera mungkin mengalihkan tempat usaha para pedagang yang mengalami musibah kebakaran ini ke lokasi lain yang bisa membuat mereka bisa kembali berdagang,” ujar Isnawa.

Menurut Isnawa, ada 389 tempat usaha yang terbakar di Gedung Blok C Pasar Minggu. Pedagang yang terdampak kebakaran merupakan pedagang sembako.

“Rata-rata informasi dari pihak pasar dan Lurah kebanyakan pedagang sembako. Mereka jual buah-buahan, sayur mayur, telur, daging dan lain-lain," tambah Isnawa.

Sementara ini, Isnawa meminta para pedagang tak memasuki gedung pasca-kebakaran.

Baca juga: 392 Kios di Blok C Pasar Minggu Hangus Terbakar

Pasalnya, struktur bangunan Gedung Blok C Pasar Minggu sudah berusia lebih dari 25 tahun dan dinilai rapuh.

“Karena dampaknya api yang meresap, sekali lagi saya ingatkan jangan sampai ada kejadian misalnya ada pedagang yang masuk dan tertimpa reruntuhan dari bangunan pasar,” kata Isnawa.

Sebelumnya, kebakaran terjadi di Gedung Blok C Pasar Minggu pada Senin malam.

Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan mengerahkan 31 unit mobil pompa dan 129 personel untuk memadamkan api.

Api berasal dari lantai basement Gedung Blok C Pasar Minggu.

Baca juga: Gedung Blok C Pasar Minggu Rawan Runtuh, Pedagang Diimbau Jangan Masuk

Awalnya, Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan mengerahkan sembilan unit mobi;.

Namun, unit mobil pompa terus ditambah melihat skala kebakaran yang besar.

Petugas berjibaku mengerahkan tenaga untuk memadamkan api. Mereka berusaha masuk ke dalam basement Gedung Blok C Pasar Minggu.

Namun, petugas sempat kesulitan untuk menjangkau titik api di dalam gedung Blok C Pasar Minggu.

Struktur bangunan yang bertingkat dan sudah berusia tua membuat pemadam kesulitan menjangkau titik api.

Potensi gedung roboh bisa terjadi.

Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 21.00 WIB. Proses pendinginan dilakukan hingga pukul 00.58 WIB.

Pemadaman dinyatakan selesai pukul 01.00 WIB. Tak ada korban jiwa akibat kebakaran ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com