Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Johar Baru Minta JPO Dibongkar karena Sering Jadi Akses Tawuran

Kompas.com - 15/04/2021, 12:14 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPASA.com - Warga RW 06 Kampung Rawa, Johar Baru, Jakarta Pusat, mengeluhkan keberadaan jembatan penyeberangan orang (JPO) di sekitar permukiman mereka.

Sebab, jembatan itu sering kali dijadikan akses dua kelompok pemuda saat tawuran.

"Memang di sini sering banget digunakan sebagai akses tawuran. Jadi lewatnya di sini kalau mereka tawuran. Apalagi di sini sepi nggak ada yang jaga,” kata Husnan, Ketua RW 06 Kelurahan Kampung Rawa, seperti dikutip dari Warta Kota, Kamis (15/4/2021).

Baca juga: 2 Remaja Ditangkap Bawa Celurit di Pondok Gede, Diduga Ingin Tawuran

Jembatan tersebut dibangun di atas kali Sentiong untuk menghubungkan wilayah pemukiman di Kelurahan Kampung Rawa dan pemukiman di Kelurahan Tanah Tinggi.

Namun, Husnan menyebut, warga jarang memanfaatkan fasilitas tersebut karena sudah ada jembatan lain.

Jembatan ini akhirnya kerap digunakan pemuda untuk akses tawuran.

“Memang yang JPO ini nggak ada yang jaga. Terus minim penerangan. Kalau JPO yang lain itu banyak warga yang jaga dan ada posnya. Jadi bisa diminimalisasi dan diansitisipasi bila ada indikasi tawuran,” kata Husnan.

Menurut Husnan, warga di sekitar RW 06 sudah resah dengan ulah kelompok pemuda yang selalu terlibat tawuran.

Untuk itu, warga meminta Pemkot Jakarta Pusat membongkar jembatan itu.

Ia menyebut, permintaan pembongkaran terhadap jembatan tersebut sudah disepakati oleh pengurus dari tiga RW.

Baca juga: Polisi Tangkap 7 Anak di Bawah Umur Pelaku Tawuran Sarung di Larangan

Namun ia menyayangkan sampai saat ini belum ada tindak lanjut dari Pemkot.

"Dulu di sini pernah, ditembok warga, tapi justru dirobohkan oleh para pemuda yang suka tawuran. Desakan pembongkaran JPO ini sudah diusulkan sejak Wali Kota Jakarta Pusat dijabat Bayu Meghantara,” katanya.

Anggota Forum Kewaspadaan Dini Masyakarat (FKDM) Kampung Rawa, Dwinanto, juga berharap pemerintah segera membongkar JPO yang selama ini dijadikan akses tawuran itu.

“Kalau dibongkar ya minimal bisa mengurangi tawuran. Di bulan puasa ini intensitas tawuran cukup meningkat,” kata Dwinanto. (Joko Supriyanto)

 

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul "Sering Jadi Akses Aksi Tawuran Antarkelompok, Warga Desak Jembatan di Kampung Rawa Dibongkar."


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com