Saat Ki Tengger Jati tiba di Kota Tangerang, lahan di Kelurahan Sukasari, yang saat ini menjadi tempat berdirinya Masjid Jami Kalipasir, masih berupa hutan.
Baca juga: Sejarah Masjid Jami Kebon Jeruk, Saksi Bisu Penyebaran Islam dari Tiongkok
Penyiar agama Islam itu lantas membuat gubuk kecil untuk tempat tinggal dan juga tempat beribadah.
"Kurun waktu empat tahun, 1416, ini semakin diperbesar tempat ibadahnya," kata Sjairodji.
"Kenapa diperbesar? Ini pengaruh Sungai Cisadane, dulu namanya Sungai Cipamungkas. Ini (Sungai Cisasane) merupakan jalur transportasi," imbuh dia.
Karena Sungai Cisadane dilewati banyak orang, Masjid Jami Kalipasir yang persis di seberang sungai itu didatangi banyak pelancong.
Kata Sjairodji, banyak orang yang singgah dan menetap di masjid tersebut. Faktor itulah yang membuat masjid tersebut diperluas.
Baca juga: Perpaduan Islam dan Indonesia di Setiap Lekuk Masjid Istiqlal...
Kegiatan peribadatan terus berjalan di Masjid Jami Kalipasir, hingga pada 1445 ada seorang ulama dari Persia yang singgah di masjid tersebut.
Ulama besar itu bernama Said Hasan Ali Al-Husaini, atau lebih dikenal dengan nama Syekh Abdul Jalil.
"Tujuan asli beliau sebenarnya bukan ke sini, tapi ke daerah lain di Banten, tapi singgah di sini. Dengan kedatangan beliau di sini juga, masjid semakin diperbesar," tutur Sjairodji.
Sjairodji menuturkan, masjid itu sama sekali tidak pernah dialihfungsikan sebagai tempat lain.
Sejak 1412 hingga saat ini, Masjid Jami Kalipasir selalu digunakan sebagai tempat peribadatan muslim.
"Enggak pernah (dialihfungsikan). Masjid ini ya tetap sebagai masjid, untuk orang-orang shalat. Beberapa saat dijadikan sebagai tempat singgah, tapi tidak pernah dialihfungsikan," tuturnya.
Sjairodji menyatakan, empat pilar yang berdiri kokoh di dalam masjid itu sama sekali tidak pernah direvitalisasi.
Bahkan, salah satunya merupakan pemberian istimewa dari Sunan Kalijaga, salah satu tokoh agama Islam yang juga Wali Songo.
"Yang sampai sekarang masih ada peninggalan sejarahnya adalah empat tiang penyangga ini," ujar Sjairodji.