Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penanganan Kasus KDRT di Serpong Berjalan Lambat, Sang Ibu Masih Dilarang Bertemu Bayinya

Kompas.com - 26/04/2021, 15:11 WIB
Tria Sutrisna,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGSEL, KOMPAS.com - Penanganan kasus penganiayaan seorang ibu berinisial AN (29) oleh suaminya, CC (33), yang memaksa AN memompa air susu ibu (ASI) di Serpong, Tangerang Selatan berjalan lambat.

AN mengungkapkan, dia baru sekali dimintai keterangan oleh kepolisian sejak melaporkan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dialaminya ke Polres Tangerang Selatan pada Sabtu (17/4/2021) dua pekan lalu.

"Hari ini saya sudah ada panggilan untuk BAP (berita acara pemeriksaan). Baru BAP yang pertama, sebelumnya belum ada," ujar AN kepada Kompas.com, Senin (26/4/2021).

Baca juga: Kasus KDRT di Serpong, Polisi Diminta Perhatikan Nasib Bayi yang Tak Boleh Bertemu Ibunya

AN mengatakan, pihaknya sudah melaporkan kasus dia tak boleh bertemu bayinya oleh CC ke Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Tangerang Selatan. Namun, belum ada tindak lanjut dari Pemerintah Kota Tangerang Selatan terkait laporan yang dilayangkannya itu. Alhasil, sampai hari ini AN masih tidak dapat menemui dan merawat buah hatinya.

"Anak sampai saat ini masih sama suami. Untuk kasus anak saya sudah laporkan ke P2TP2A, tetapi belum ada kabar lagi," kata AN.

Pihak kepolisian tidak dapat membantu penanganan kasus pelarangan AN bertemu anaknya oleh sang Suami.

"Sudah saya sampaikan, tapi beliau (polisi) bilang hanya menangani kasus KDRT-nya," ungkapnya.

Kasatreskrim Polres Tangerang Selatan AKP Angga Surya Saputra mengatakan, kasus KDRT itu masih berproses. Pihaknya sudah meminta keterangan dari pelapor.

"Nanti dulu, masih berproses. Laporannya sudah masuk, masih diproses. Pemeriksaan pelapor ya," kata Angga.

AN dianiaya suaminya karena tidak mau memompa ASI. AN menolak memompa ASI-nya karena kesakitan tiap kali melakukan hal itu.

Buntut dari kasus KDRT itu, AN tak dapat menemui buah hatinya hingga Senin ini.

AN menuturkan, KDRT itu bermula ketika sang suami, CC, memaksa dia untuk memompa ASI di apartemen mereka di daerah Serpong, Tangerang Selatan, Sabtu dua pekan lalu, sekitar pukul 10.30 WIB.

Sebelum dia memompa ASI, AN meminta dibelikan kacang almond yang AN demi memperlancar dan memperbanyak ASI-nya.

Baca juga: Kasus KDRT Serpong: Suami Paksa Istri Pompa ASI, Lakukan Kekerasan hingga Larang Bertemu Anak

"Saya mikir kalau beli susu mahal, tapi suami malah marah," ungkap AN melalui pesan singkat.

"Dia (CC) malah marah dan bilang kalau makanan asupan itu tidak terlalu penting," sambung dia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com