DEPOK, KOMPAS.com - Kabar penangkapan babi ngepet di Bedahan, Sawangan, Depok, beberapa hari lalu telah dipastikan sebagai rekayasa.
"Semuanya yang sudah viral tiga hari sebelumnya adalah hoaks, itu berita bohong," kata Kapolres Metro Depok Kombes Imran Edwin Siregar, Kamis (29/4/2021).
Baca juga: Isu Babi Ngepet di Depok Hasil Rekayasa, Polisi Tangkap Pelaku
Polisi telah menetapkan seorang warga setempat, AI (44), sebagai tersangka.
Beberapa rekannya yang kemungkinan terlibat dalam merekayasa hal ini masih diproses polisi.
Berikut Kompas.com merangkum fakta-fakta yang sejauh ini diketahui soal rekayasa isu babi ngepet di Depok ini:
"Tapi (disebut) tokoh juga tidak terlalu terkenal," kata Imran.
Imran menyatakan bahwa rekayasa ini telah direncanakan oleh AI sejak lama.
"Berawal dengan adanya cerita masyarakat sekitar merasa kehilangan uang, ada Rp 1 juta, ada Rp 2 juta. Mereka mengarang cerita dari kehilangan itu dari bulan Maret, jadi ada kurang lebih 1 bulan," jelas Imran.
Baca juga: Hoaks Babi Ngepet di Depok Direncanakan Pelaku sejak Maret
Polisi menyebutkan, AI melakukan rekayasa ini supaya dirinya lebih terpandang sebagai tokoh kampung.
"Tujuan mereka adalah supaya lebih terkenal di kampungnya," kata Imran.
Sementara itu, kepada wartawan, AI mengaku melakukannya bukan untuk ketenaran, melainkan untuk menuntaskan masalah kehilangan uang yang diadukan kepadanya.
"Sehingga timbullah di hati dan pikiran saya dan kami semua ini hal tersebut, agar selesai permasalahan yang ada di tempat kami," kata AI, Kamis.
Baca juga: Pengakuan Tersangka Rekayasa Isu Babi Ngepet di Depok, Beli Babi Rp 900.000 secara Online
"Saya akui itu adalah salah yang sangat fatal. Ini hanya rekayasa pribadi saya sendiri, hanya untuk menyelesaikan apa yang disolusikan kepada saya," ungkapnya.