Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPTJ: Penumpang Bus AKAP dari Jabodetabek Melonjak Selama April

Kompas.com - 03/05/2021, 05:23 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mencatat lonjakan penumpang bus antarkota antarprovinsi (AKAP) selama bulan April.

Kepala BPTJ, Polana Pramesti, mengatakan bahwa kenaikan jumlah penumpang itu tercatat di 4 terminal di Jabodetabek.

"Terminal tersebut adalah Terminal Jatijajar, Depok; Terminal Baranangsiang, Bogor; Terminal Poris Plawad, Tangerang dan Terminal Pondok Cabe, Tangerang Selatan," kata Polana melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (2/5/2021) malam.

Terminal Baranangsiang

Di Bogor, kenaikan jumlah pengguna layanan AKAP mencapai 3,2 persen di Terminal Baranangsiang.

Baca juga: Diduga Mengantuk, Pengendara Motor di Kemang Tabrak Trotoar dan Meninggal

“Mulai bulan Januari sampai dengan Maret rata-rata per hari Terminal Baranangsiang melayani penumpang sekitar 203 orang," ungkap Polana.

"Pada bulan April ini tercatat melayani sebanyak 209 penumpang per hari,” sebutnya.

Terminal Poris Plawad

Di Terminal Poris Plawad, Tangerang, Polana mengungkapkan bahwa pada bulan April jumlah penumpang bus AKAP melonjak 25,4 persen.

Pada kurun Januari-Maret, terminal ini rerata melayani 446 penumpang bus AKAP. Sepanjang bulan April, rerata harian itu menjadi 559 penumpang.

Baca juga: Kadishub: Aktivitas Keluar-Masuk Penumpang Terminal Bus AKAP di Jakarta Berkurang
Terminal Jatijajar

Di Terminal Jatijajar, Depok, Polana menyampaikan, rata-rata harian jumlah penumpang bus AKAP bulan April mencapai 501 orang, sedangkan pada kurun Januari-Maret hanya 324 orang per hari.

“Dengan demikian kenaikan penumpang yang berangkat melalui Terminal Jatijajar tercatat kurang lebih sebesar 54,7 persen,” jelas Polana.


Terminal Pondok Cabe

Adapun Terminal Pondok Cabe, Tangerang Selatan, lonjakan penumpang bus AKAP harian mencapai 62,7 persen.

"Sepanjang bulan Januari-Maret, rata-rata setiap hari tercatat penumpang AKAP kurang lebih 38 orang. Bulan April ini jumlah penumpang sekitar 61 orang rata-rata per harinya,” ujar Polana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com